Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Presiden: Larangan Ekspor Nikel Mentah Telah Buahkan Hasil

Andhika Prasetyo
27/12/2021 22:54
Presiden: Larangan Ekspor Nikel Mentah Telah Buahkan Hasil
Presiden Joko Widodo(Biro Pers Setpres)

TEROBOSAN tegas berupa larangan ekspor nikel mentah telah membuahkan hasil positif.
Itu terlihat dari penjualan stainless steel, komoditas yang berbahan baku utama nikel, yang sepanjang tahun ini mencapai US$20,8 miliar.

Pada tahun-tahun sebelumnya, ketika nikel mentah masih dijual bebas, rata-rata nilai ekspor produk besi dan baja hanya US$2 miliar per tahun.
"Ini lompatan yang sangat besar sekali," ujar Presiden Joko Widodo saat meresmikan pabrik smelter milik PT Gunbuster Nickel Industry di Sulawesi Tengah, Senin (27/12).

Kepala negara menjelaskan lompatan signifikan seperti itu bisa terjadi lantaran, kini, semua nikel diolah menjadi produk jadi atau setengah jadi. Akhirnya, stok dan penjualan produk turunan seperti stainless steel menjadi lebih besar. "Negara peminat juga tidak punya pilihan. Mereka mau mengambil, membeli bahan mentah dari kita sudah tidak bisa," tuturnya.

Jokowi pun optimistis, ke depan, ekspor besi dan baja serta produk-produk lain yang berbahan baku nikel akan semakin tinggi lagi. Pasalnya, Indonesia baru saja ketambahan satu pabrik olahan yang bisa menghasilkan feronikel dengan kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun.

"Saya sangat menghargai, mengapresiasi pembangunan smelter oleh PT Gunbuster Nickel Industry. Ini akan memberi nilai tambah yang tidak sedikit. Bijih nikel mentah kalau diolah setengah jadi nilai tambahnya bisa meningkat 14 kali lipat. Kalau diolah lagi jadi billet stainless steel meningkat lagi jadi 19 kali lIpat," terang mantan Wali Kota Solo itu.

Melihat hasil baik yang ditunjukan nikel, presiden menegaskan bahwa, tahun depan, hal serupa akan diterapkan juga pada bauksit.
Langkah tersebut merupakan hal wajib yang harus dilakukan agar masyarakat dan negara bisa memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.

"Tahun depan akhir, saya sudah berikan pemanasan, stop bahan mentah bauksit. Akhirnya kita akan dapatkan industri yang berkembang pesat. Kita tidak boleh lagi ekspor bahan mentah yang sudah berpuluh puluh tahun kita lakukan yang tidak memberikan nikai tambah yang besar kepada masyarakat dan negara," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya