Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ekspor Naik Terus, Industri Mainan Anak Hidupkan Ribuan Pekerja

Insi Nantika Jelita
16/6/2021 17:14
Ekspor Naik Terus, Industri Mainan Anak Hidupkan Ribuan Pekerja
Perajin Mahmud Septian memproduksi barongan mainan anak di Desa Paron, Kediri, Jawa Timur.(Antara/Prasetia Fauzani.)

EKSPOR industri mainan anak nasional kian meningkat selama tiga tahun terakhir. Pengapalan produk mainan anak menembus US$320 juta sepanjang 2018 lantas melonjak menjadi USD$343 juta atau setara Rp4,8 triliun pada 2020.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, industri ini ternyata melibatkan banyak pekerja, bahkan puluhan ribu orang yang menggantungkan hidup di industri mainan anak. "Potensi kita terdapat 131 unit usaha mainan anak pada skala industri menengah dan besar. Unit usaha tersebut mempekerjakan lebih 36 ribu orang. Artinya, sektor padat karya ini termasuk yang memiliki orientasi ekspor," jelas Agus dalam keterangannya, Rabu (16/6).

Menperin pun menyambut baik atas peluncuran mainan Bima S toys sebagai karya anak bangsa yang patut dicontoh perusahaan lain. Mainan tersebut dikatakan lahir dari serial Bima S produksi MNC Animation. "Langkah yang telah diambil oleh MNC Group dalam memperkenalkan mainan baru ini diharapkan dapat menstimulasi dan mendorong industri mainan anak dalam negeri untuk terus berkembang," imbuh Menperin.

Agus mengimbau kualitas produk harus sesuai dengan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) mainan anak yang diberlakukan secara wajib. Terkait upaya menggenjot ekspor produk mainan nasional, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih menyatakan, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Selain itu pihaknya memfasilitasi Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). "Ini menjadi kesempatan bagi para pelaku IKM untuk memperluas pasar ekspor dengan memperlancar proses produksi mereka," tuturnya.

Agar kinerja sektor industri mainan semakin produktif dan berdaya saing di tingkat global, Kemenperin telah mengusulkan mengenai pemberian insentif berupa super deductible tax. Selain itu, sektor industri mainan juga dapat memanfaatkan fasilitas fiskal berupa Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP).

Baca juga: Ekspor Perikanan Melimpah, KKP Terus Bidik Pasar Tiongkok

 

"Bahkan, dalam upaya melindungi produk dan pasar dalam negeri serta menghindari gempuran produk impor yang tidak berkualitas, pemerintah menerapkan pemberlakuan SNI mainan anak secara wajib," papar Gati. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya