Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Jokowi Sebut Ekonomi Bali Perlu Transformasi

Dhika kusuma winata
03/12/2021 16:15
Jokowi Sebut Ekonomi Bali Perlu Transformasi
Sejumlah warga berjalan di pinggir danau saat turut berkunjung pada pembukaan obyek wisata Ulun Danu Beratan, Tabanan, Bali, pekan lalu.(ANTARA)

PRESIDEN Joko Widodo menilai Bali perlu melakukan transformasi serta diversifikasi ekonomi untuk tidak bergantung pada satu sektor yakni pariwisata. Pandemi covid-19 yang melanda menyebabkan ekonomi Bali terdampak besar dan pemulihannya juga tidak mudah. 

Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan sambutan pada Peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali di Denpasar, Jumat (3/12). 

Baca juga: Komitmen Investasi di Kawasan Industri Kaltara Capai Rp1.800 Triliun

"Ekonomi Bali mengalami kontraksi yang paling dalam dibandingkan provinsi-provinsi yang lain, karena memang sektor pariwisata yang diandalkan Bali ini adalah sektor yang paling awal terimbas, dan sektor yang memang paling belakang untuk pulih," ucap Jokowi. 

Jokowi memahami kondisi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali mengalami penurunan besar lantaran yang terganggunya pariwisata di masa pandemi. Karena itu, Presiden mengajak jajarannya untuk melakukan refleksi besar-besaran, sekaligus mentransformasi secara fundamental. 

Jokowi menyebut tiga hal yang perlu menjadi perhatian. Pertama, perlunya peningkatan diversifikasi ekonomi agar tidak bergantung hanya pada satu sektor. Presiden mencontohkan sektor pertanian yang tetap tumbuh meski pandemi. 

"Di tengah sektor pariwisata yang mengalami pukulan yang sangat hebat, sektor pertanian justru mampu bertahan. Bahkan tumbuh positif dibandingkan dengan sektor-sektor yang lain. Detail seperti ini semua harus tahu dan apa yang harus kita lakukan kita semua harus mengerti," jelasnya. 

Kedua, paradigma dan tata kelola pariwisata harus memprioritaskan kesehatan dan keamanan. Menurutnya, pariwisata di masa pandemi akan berubah total karena masyarakat akan mengutamakan kesehatan dan keamanan. 

"Wisatawan pasti akan menghindari kerumunan dan kontak erat yang terlalu sering. Karena apapun para wisatawan harus bisa diyakinkan bahwa kesenangan dalam berwisata itu mereka tetap terjamin, kesehatannya terjamin dan tidak tertular oleh virus," ucapnya. 

Ketiga, Jokowi mengatakan pariwisata Bali harus bertransformasi dari mass tourism menjadi green tourism. Green tourism atau pariwisata berbasis sosial, budaya, dan lingkungan yang sejalan dengan nilai-nilai dan filosofi kearifan lokal Bali dapat membangun harmoni dan memuliakan alam. 

"Semangat untuk memuliakan alam, manusia dan budaya harus terus kita teruskan untuk menyongsong masa depan dan kita memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan green economy (ekonomi hijau)," ujarnya. 

Jokowi mengingatkan pandemi menjadi momentum untuk melakukan transformasi fundamental agar ketangguhan ekonomi Indonesia dapat terbentuk. Karena itu, momentum saat ini perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan diri dan melakukan perubahan agar eknomi bisa bangkit dn melompat naik. 

"Semua harus memiliki keinginan itu, sehingga ketangguhan ekonomi kita itu ada, karena pandemi ini juga memberikan peluang kita untuk melompat naik," ucapnya. 

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. 

Kemudian, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Duta Besar Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larsen, dan Gubernur Bali Wayan Koster.  (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik