Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Wapres: Indonesia masih dalam Fase Kritis Pemulihan Ekonomi

Mediaindonesia.com
17/11/2021 16:33
Wapres: Indonesia masih dalam Fase Kritis Pemulihan Ekonomi
Sejumlah kendaraan bermotor melintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (9/11/2021).(ANTARA/ADITYA PERDANA PUTRA)

WAKIL Presiden RI Ma'ruf Amin menyebutkan bahwa Indonesia saat ini masih dalam fase kritis pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi covid-19.
  
"Saat ini kita berada dalam fase kritikal pemulihan ekonomi. Sebagian negara pulih lebih cepat tapi sebagian besar lainnya masih tertinggal," kata Ma'ruf saat menyampaikan pidato kunci secara virtual dalam "ASEAN Universities International Conference on Islamic Finance" yang digelar UIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta, Rabu (17/11), seperti dilansir Antara.

Sejak pandemi merebak pada awal 2020, menurut dia, seluruh negara di dunia berupaya keras menyelamatkan jiwa sekaligus perkenomian.
  
Ma'ruf menyebutkan pemulihan ekonomi global akibat pandemi menghadapi tiga tantangan yaitu kesenjangan akses vaksin, inflasi harga energi, serta disrupsi rantai pasok.
  
"Selain tantangan tersebut kita juga masih menghadapi tantangan perubahan iklim yang berpotensi mendisrupsi kehidupan manusia," ujar dia.

Baca juga: Presiden Dorong Pembangunan Ekosistem Mobil Listrik

Pemulihan ekonomi global tersebut, menurut Ma'ruf, tidak mungkin terwujud jika hanya dilakukan oleh sebagian negara tanpa adanya upaya sinergi.
  
"Harus dilakukan sinergi dan kolaborasi antarnegara," ujar dia.
  
Kolaborasi tersebut, sambung Ma'ruf, bukan hanya bertujuan menyelesaikan masalah tapi juga memastikan terwujudnya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di masa yang akan datang.
  
"Saya meyakini pula bahwa prinsip dan nilai Islam seperti saling membantu dan saling menolong mampu berperan dalam mewujudkan kolaborasi dalam upaya pemulihan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan," kata dia. (A-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya