Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Menperin Sebut Indonesia Siap untuk Masuki Era Kendaraan Listrik

Despian Nurhidayat
16/11/2021 16:33
 Menperin Sebut Indonesia Siap untuk Masuki Era Kendaraan Listrik
Mobil Hyundai Staria yang dipamerkan pada Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2021 di ICE BSD.(MI/RAMDANI)

MENTERI Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa perubahan iklim menuntut semua sektor industri termasuk industri otomotif untuk menyesuaikan diri terhadap isu-isu lingkungan dalam upaya mengurangi karbon emisi. 

Salah satu sumbangsih sektor otomotif dilakukan melalui penyusunan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

”Indonesia sendiri telah menyatakan kesiapannya untuk memasuki era kendaraan listrik sebagaimana arahan Bapak Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Perpres 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan,” ungkapnya dalam pembukaan seminar The 15th Gaikindo International Automotive Conference (GIAC), Selasa (16/11).

Dalam rangka menindaklanjuti Pepres 55 tahun 2019 tersebut, Kemenperin telah mengeluarkan dua regulasi.

Pertama, Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi Teknis, Roadmap EV dan Perhitungan Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) yang berfungsi sebagai petunjuk atau penjelasan bagi stakeholder industri otomotif terkait startegi, kebijakan dan program dalam rangka mencapai target Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor hub kendaraan listrik.

Baca juga: Menhub Minta Gojek hingga Damri Gunakan Kendaraan Listrik

Kedua, Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 28 Tahun 2020 tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dalam Keadaan Terurai Lengkap dan Keadaan Terurai Tidak Lengkap sebagai bagian tahap pengembangan industrialisasi KBLBB di Indonesia.

”Dalam pengembangan ekosistem industri KBLBB, pada tahun 2030, industri dalam negeri ditargetkan dapat  memproduksi mobil listrik dan bis listrik sebanyak 600 ribu unit sehingga dengan angka tersebut dapat mengurangi konsumsi BBM sebesar 3 juta Barrel dan menurunkan emisi CO2 sebanyak 1,4 juta ton,” kata Agus.

Upaya tersebut, diharapkan dapat mendukung pemenuhan komitmen pemerintah Indonesia terkait pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29% pada tahun 2030, seperti dijelaskan oleh Presiden Joko Widodo pada COP21 di Paris pada Desember 2015.

Menperin pun optimistis, penyelenggaraan GIIAS 2021 memiliki peran strategis untuk menunjukkan kebangkitan sektor industri otomotif nasional pascapandemi covid-19. Selain itu, sebagai momentum Indonesia untuk beralih menggunakan transportasi yang rendah emisi karbon dan ramah lingkungan.

"Kami berharap, acara ini akan dapat memberikan edukasi dan membuka wawasan publik terkait strategi industri otomotif nasional yang berkelanjutan dalam mendorong industrialisasi kendaraan bermotor ramah lingkungan. Sehingga akan mampu meningkatkan ketahanan energi serta menciptakan nilai tambah di dalam negeri dan juga memacu pertumbuhan ekonomi nasional," pungkasnya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya