Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Petani Milenial Berperan Lahirkan Terobosan Memajukan Pertanian

Mediaindonesia.com
09/11/2021 15:42
Petani Milenial Berperan Lahirkan Terobosan Memajukan Pertanian
Pembangunan di sektor pertanian dibutuhkan dukungan dari sumber daya manusia pertanian yang maju, mandiri, dan modern.(DOK Pribadi.)

TRANSFORMASI pertanian ke arah digitalisasi merupakan keniscayaan dan dipercaya dapat membantu percepatan perkembangan sektor pertanian. Dalam hal ini, petani milenial mempunyai peran yang penting untuk melakukan terobosan di sektor pertanian.  

"Saya berharap inovasi dan terobosan antara lain melalui reformasi pertanian, intensifikasi produksi, dan peningkatan akses pasar, menjadi upaya nyata yang harus diimplementasikan pelaksanaannya di lapangan secara konsisten untuk mewujudkan kesejahteraan petani." Demikian disampaikan Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo Septriana Tangkary yang mewakili Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong dalam sambutannya membuka acara webinar Creative Talks Pojok Literasi Petani Milenial Dongkrak Ekonomi Sektor Pertanian, Selasa (9/11).

Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Perekonomian Maritim Kemenkominfo bermitra dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta secara hybrid  (luring dan daring) di Relasi Co-working Space, Yogyakarta, dan melalui Zoom Meeting serta disiarkan secara live streaming melalui kanal Youtube Ditjen IKP Kominfo. Narasumber yang hadir antara lain Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Syam Arjayanti, Kaprodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta Artita Devi Maharani, dan Petani Kreatif Sambung Ganda, Gaib Asih Santoso.

Dalam paparannya, Syam Arjayanti mengatakan bahwa pembangunan di sektor pertanian dibutuhkan dukungan dari sumber daya manusia pertanian yang maju, mandiri, dan modern. "Adapun inovasi yang membedakan petani milenial dan konvensional tercermin dari matangnya perencanaan bisnis serta kemampuan menganalisa peluang, sehingga tidak menggantungkan diri kepada pemerintah," kata Syam dalam keterangan resmi, Selasa (9/11).

Persepsi generasi muda yang beranggapan bertani itu tidak keren, penghasilan kecil dan tidak tentu, tidak ada jaminan masa depan, serta kotor dan tidak rapi tentu saja harus diubah. "Menjadi petani tidak hanya memberi kebaikan untuk yang dekat tapi manfaat kebaikannya dapat dirasakan masyarakat lebih luas. Contohnya, bercocok tanam dapat berkontribusi untuk memberikan oksigen," jelas Gaib.

Baca juga: Melonjak, Penumpang Pesawat di Bandara AP I Capai 2,8 Juta per Oktober

Lebih lanjut Artita mengatakan pentingnya peran milenial untuk meneruskan kegiatan di sektor pertanian agar dapat mewujudkan kembali kejayaan Indonesia di masa lalu sebagai negara agraris. "Generasi milenial dapat menjadi jembatan generasi Z dalam hal pendampingan penerapan digitalisasi pertanian khususnya dalam implementasi smart farming," jelas Artita. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik