Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PUSAT Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) memastikan tidak menghentikan Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP untuk rumah bersubsidi. Meskipun, penyaluran FLPP mulai Januari 2022 dikelola oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).
Penyaluran FLPP melalui PPDPP untuk periode 2021 sendiri telah ditutup pada 31 Oktober dengan mencatat capaian tahunan tertinggi sepanjang sejarah. Selama 10 bulan dari Januari hingga Oktober 2021 itu tersalur FLPP sebanyak 178.128 unit senilai Rp19,57 triliun, sedikit lagi menembus Rp20 triliun.
Penutupan penyaluran ini dilaksanakan sesuai amanat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 111 tahun 2021 tentang Mekanisme Pengalihan Dana FLPP dari PPDPP kepada BP Tapera dan Penarikan Kembali Dana FLPP oleh Pemerintah.
Direktur Utama PPDPP Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arief Sabaruddin menyampaikan, penyaluran FLPP tidak berhenti. Namun beralih kelola ke BP Tapera dari sebelumnya dikelola oleh Kementerian PUPR.
"Ini dialihkan, bukan dihentikan. Yang semula dilayani oleh PPDPP akan dilanjutkan oleh BP Tapera," ungkap Arief dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (1/10).
Arief menjelaskan, penyaluran FLPP pada 2021 ini merupakan penyaluran tertinggi ini tidak hanya dari unit rumahnya, melainkan anggarannya yang berhasil dicapai dalam kurun 10 bulan. Jumlah unit yang disalurkan tersebut melebihi target atau sebesar 113,48% dari yang ditetapkan pemerintah sebanyak 157.500 unit selama tahun 2021.
Baca juga : Penyaluran Dana FLPP Lampaui Target
Dengan demikian, total penyaluran dana FLPP dari tahun 2010-2021 mencapai 943.583 unit senilai Rp75,176 triliun. Ini terdiri dari Rp60,255 triliun Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan sisanya merupakan dana perguliran FLPP.
Rinciannya, dana FLPP pada 2010 atau tahun perdana disalurkan sebanyak 7.958 unit, tahun 2011 sebanyak 109.593 unit, dan tahun 2012 tercatat disalurkan untuk 64.785 unit. Kemudian, tahun 2013 sebanyak 102.714 unit, tahun 2014 sebanyak 76.058 unit, tahun 2015 sebanyak 76.489 unit.
Selanjutnya, tahun 2016 disalurkan untuk 58.469 unit dan tahun 2017 disalurkan sebanyak 23.763 unit rumah. Sementara itu, tahun 2018 disalurkan untuk 57.939 unit, tahun 2019 disalurkan sebanyak 77.835 unit, dan pada tahun 2020 disalurkan untuk 109.253 unit rumah.
Arief menyampaikan apresiasi kepada 41 bank pelaksana yang telah berkontribusi untuk menuntaskan target sesuai dengan komitmen yang ditetapkan.
"38 bank pelaksana telah menyalurkan dana sebanyak lebih dari 80 dari kuota yang diberikan. Ini kerja keras semua pihak, memanfaatkan waktu singkat untuk hasil optimal," tutup dia. (X-12)
Buat kamu yang lagi cari hunian pertama dengan budget minim, kabar gembira datang dari pemerintah! Ada bocoran soal program rumah subsidi tipe 18 meter persegi dengan cicilan super ringan
Menteri PKP, Maruarar Sirait atau Ara, menegaskan bahwa kementeriannya terus mengumpulkan masukan dan aspirasi dari generasi milenial terkait draf revisi program rumah subsidi
MENTERI Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meninjau langsung usulan konsep rumah subsidi dengan luas 14 meter persegi yang diusung oleh Lippo Group
Sebanyak 16 rumah diberikan secara gratis kepada masyarakat dari berbagai latar belakang oleh PT Kawaanukirah Property di Banten, Kamis (12/6).
Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah membantah kabar yang menyebut luas tanah rumah subsidi akan dipangkas menjadi hanya 25 meter persegi dengan luas bangunan 18 meter persegi.
RENCANA pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur dengan mengalokasikan dana sebesar Rp48 triliun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved