Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Tingkat Inflasi 2021 Diperkirakan tetap Rendah 

M. Ilham Ramadhan Avisena
01/11/2021 17:44
Tingkat Inflasi 2021 Diperkirakan tetap Rendah 
Ekspor komoditas pertanian di Pelabuhan Soekano-Hatta, makassar, Sulawesi Selatan(Antara/Abriawan Abhe)

PENELITI Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet memperkirakan inflasi Indonesia akan tetap rendah di sepanjang 2021. Dia memprediksi tingkat inflasi nasional akan berada di kisaran 1,25% hingga1,75%. 

"Untuk sepanjang tahun, kami perkirakan inflasi akan berada di bawah 2 persen, atau berada di kisaran 1,25% sampai 1,75%," tuturnya kepada Media Indonesia, Senin (1/11). 

Perkiraan tingkat inflasi tersebut lebih rendah dari yang diproyeksikan Bank Indonesia di kisaran 2% hingga 4% di 2021. Target inflasi BI itu serupa dengan target inflasi yang dipatok pemerintah, yakni 3% plus minus 1. 

Sedangkan berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi Indonesia dalam periode Januari hingga Oktober 2021 berada di angka 1,66%. Angka itu didapat setelah diketahui tingkat inflasi Oktober 2021 ada di angka 0,12%. 

Yusuf bilang inflasi yang terjadi pada Oktober 2021 dipicu oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau; alas kaki; dan transportasi. Kenaikan harga komoditas pangan terjadi lantaran faktor cuaca yang juga diperkirakan akan berlanjut hingga akhir tahun. 

Baca juga : Indonesia Dorong Pemulihan Ekonomi Global Lewat Reformasi Perpajakan Internasional 

"Ini diperkirakan sampai dengan akhir tahun nanti, seiring dengan efek lanjutan pembukaan ekonomi yang akan terus tereskalasi sampai dengan akhir tahun," jelas Yusuf. 

Dia menambahkan, kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dan transportasi akan tetap menjadi penyumbang terbesar bagi inflasi dalam beberapa waktu ke depan. Bila faktor cuaca menyebabkan inflasi pada komoditas pangan, maka pembukaan sektor pariwisata akan menjadi sebab inflasi di kelompok transportasi. 

"Ini berpoensi mendorong kenaikan inflasi pada kelompok transportasi dan disaat yang bersamaan inflasi untuk penyediaan makanan dan minuman/restoran dan jasa rekreasi," imbuh Yusuf. 

"Dari dalam negeri meski pemerintah akan menarik cuti bersama di akhir tahun, tetapi jika tren kasus yang melandai sampai saat ini bisa bertahan sampai akhir tahun akan mendorong wisatawan domestik untuk memanfaatkan libur akhir tahun nanti," pungkas dia. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya