Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PANDEMI Covid-19 yang melanda sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia, seakan memaksa semua orang untuk terjun ke dunia digital. Hampir semua aktivitas sehari-hari kini dilakukan secara daring, termasuk berbelanja kebutuhan pokok. Salah satu pilihannya adalah mengalihkan aktivitas jual beli ke media sosial atau lokapasar (marketplace).
CEO lokapasar Pasarbali.id, I Kadek Adnyana mengatakan, ketika pandemi menerpa Bali, perekonomian pulau dewata menurun, karena sektor pariwisata terkena imbas yang cukup parah. Di tengah kondisi tersebut, Kadek justru melihat peluang untuk mengembangkan platform jual beli digital.
Ia yakin ranah tersebut akan menjadi alternatif untuk kegiatan masyarakat di masa pandemi.
“Pembatasan aktivitas masyarakat saat pandemi sangat ketat, namun di ranah digital tidak ada pembatasan,” ujar Kadek dalam diskusi daring “Apa Untungnya Berjualan di Lokapasar”, Selasa (12/10).
Kadek lalu memulai platform jual beli pasarbali.id, dan mengalihkan semua sumber daya manusia yang ia miliki sebelumnya di bidang pariwisata. Dalam menjalankan usahanya, memakai metode jemput bola, yakni melakukan pendekatan kepada para produsen kebutuhan pokok, seperti petani, untuk berjualan di pasarbali.id. Menurut dia, respon dari masyarakat cukup baik. Dalam sebulan pertama jumlah transaksi meningkat dan timnya cukup kewalahan.
Kadek mengaku ada sejumlah kendala dalam menjalankan platform bisnis lokapasar ini. Salah satunya adalah mengubah cara pandang masyarakat tentang jual beli daring, termasuk mengubah kebiasaan orang berbelanja secara tatap muka. Karena itu ia gencar melakukan sosialisasi, termasuk mengunjungi para petani di pedesaan agar mau berjualan di lokapasar. Alhasil kini omzetnya meningkat tajam, hingga mencapai angka miliaran rupiah per bulan.
“Kami juga membantu perekonomian masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19,” ungkap Kadek.
Menjalankan usaha secara daring juga menjadi pilihan Juli Indrias Moekti. Ia adalah seorang ibu rumah tangga yang sudah menjadi reseller pakaian sejak 2013. Pekerjaan ini ia geluti karena faktor ekonomi, setelah berhenti dari tempatnya bekerja. Beruntung ia bertemu salah satu supplier pakaian dengan harga miring, dan langsung memasarkannya di media sosial dan lokapasar.
Baca juga : Syailendra Mudahkan Berinvestasi melalui Aplikasi YO! Inves
“Saya berjualan hanya bermodalkan foto dari supplier dan sistemnya memesan terlebih dahulu atau pre order,” kata Juli
Menurut dia, menjalankan usaha sebagai reseller tidak membutuhkan keahlian khusus. Yang diperlukan hanya niat dan kegigihan dalam menjalaninya. Namun ada sedikit trik yang ia lakukan selama ini agar mendapat perhatian dari konsumen. Diantaranya lebih sering melakukan promosi di dunia maya, seperti di media sosial dan lokapasar.
Selain itu reseller juga harus memiliki tingkat kesabaran yang tinggi, karena yang dihadapi bukan hanya konsumen, tapi juga supplier. Terakhir, ia menyarankan agar sering melakukan promo seperti potongan harga atau memberikan hadiah kepada konsumen. Ketiganya telah dijalani dan kini dia bisa memenuhi kebutuhuan sehari-hari dari keuntungan yang diiperoleh.
“Alhamdulillah bisa buat bayar listrik, makan dan jajan anak-anak,” beber Juli
Pengalaman serupa juga dialami oleh Nourma Yunita. Ia juga berjualan secara daring, menggunakan media sosial dan lokapasar. Namun bedanya Nourma bukan reseller, melainkan produsen pakaian anak dengan merk Bhebyza Kidswear, sejak 2015.
Berkat berjualan di media sosial dan lokapasar, kini ia memiliki pelanggan dari berbagai daerah di Indonesia dan juga luar negeri. Salah satunya adalah dari Kansas, Amerika Serikat.
“Omzet saya saat ini bisa mencapai seratus kali lipat dibanding pertama berjualan dulu,” ujar Nourma. (RO/OL-7)
Jumlah pengguna e-commerce di Indonesia diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan, dengan peningkatan 11,2% secara tahunan.
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp1.860 triliun pada 2024, yang setara dengan 8,4 persen dari PDB nasional. Sektor ini diproyeksikan tumbuh dengan angka 5%-6% per tahun.
Plt. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital, Sonny Sudaryanah, membuka seminar dengan keynote remarks.
Kekuatan bisnis yang telah terbentuk selama bertahun-tahun perlu dioptimalkan melalui inovasi dan digitalisasi agar tetap relevan, berdaya saing, dan siap bersaing di pasar global.
Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global.
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Jumlah pengguna e-commerce di Indonesia diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan, dengan peningkatan 11,2% secara tahunan.
Waspadai penipuan online shop fiktif yang mencatut nama Bea Cukai. Kenali modus, ciri-ciri, dan cara melaporkannya agar terhindar dari kerugian.
YAYASAN Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat di tahun 2024, terdapat setidaknya 144 pengaduan konsumen terhadap e-commerce.
Shopee resmi merilis iklan terbaru kampanye “Lebih Hemat Lebih Cepat” yang tawarkan Garansi Harga Terbaik dan layanan Besok Pasti Sampai.
DI tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan bernilai lebih dari US$130 miliar pada 2025, kompetisi di industri ritel dan e-commerce semakin kompleks.
Selama 11 tahun terakhir, ShopBack telah membantu lebih dari 10 juta pengguna di Indonesia mendapatkan uang kembali dari pembelian sehari-hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved