Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
MESKI ditengah kondisi pandemi Covid 19, PT Sejahtera Bintang Abadi Textile terus berencana untuk memperluas pangsa pasarnya khususnya pangsa pasar di luar negeri.
Setelah sebelumnya sukses menembus pangsa pasar Arab Saudi dengan memasok produk benang baru yakni benang untuk pembuatan sajadah, Sejahtera Bintang Abadi Textile kini ingin membawa produk benang jenis Open End yang biasa digunakan oleh industri manufaktur, perkebunan dan bengkel ke negara-negara Eropa seperti Ukraina, Lithuania, Bosnia Herzegowina dan negara-negara lainnya.
Untuk menjalankan rencana tersebut, Sejahtera Bintang Abadi Textile akan melakukan penambahan modal dari para pemegang sahamnya yang telah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang telah diselenggarakan pada 3 Agustus 2021.
Saat ini proses perizinan Right Issue masih berjalan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan jika berjalan lancar, diperkirakan proses pelaksanaan Right Issue akan dilakukan pada minggu ketiga atau minggu terakhir Oktober 2021.
Direktur Utama Sejahtera Bintang Abadi Textile Jefri Junaedi mengatakan, pihaknya terus bersemangat dalam mencari peluang, alih-alih ditengah krisis ini mengurangi pegawai, Perseroan justru menambah jumlah pegawai pada beberapa bulan terakhir ini.
"Hal tersebut dikarenakan tingginya permintaan benang untuk pembuatan sarung tangan di beberapa negara Eropa dan Korea yang saat ini memasuki musim dingin," kata Jefri dalam keterangan tertulis.
Baca juga : Dewaweb Bantu Pulihkan Ekonomi Nasional Pasca Pandemi melalui Digitalisasi UMKM
Walaupun sempat mengalami. penurunan di tahun lalu dengan produksi hanya berjalan 50% dikarenakan negara–negara pelanggan seperti Korea Selatan, Malaysia, Bangladesh, mengalami lockdown. Saat ini, pelabuhan di negara- negara tersebut telah kembali dibuka sekitar bulan Agustus.
"Perseroan telah perekrutan kembali karyawan untuk menambah produksi sehingga total karyawan Perseroan hingga hari ini diangka sekitar 700 orang," ujar Jefri.
Dalam rencananya, dari total dana hasil Right Issue sekitar Rp132 miliar, sebesar Rp70 miliar akan digunakan untuk pembelian 3 set mesin Open-End beserta fasilitas pendukungnya dan sisanya akan digunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja seperti pembelian bahan baku, pembayaran utilitas, pembayaran tenaga kerja dan pembelian suku cadang.
Hal itu dilakukan karena Sejahtera Bintang Abadi Textile ingin menambah kapasitas produksi, sehingga dapat memperluas lagi target pasar diperdagangan internasional khususnya pada benang jenis Open End.
"Perseroan terus berupaya mengembangkan usaha perseroan dan memperluas pangsa pasar dengan menyediakan layanan terbaik dan kualitas yang konsisten dengan menjalankan usaha yang ramah lingkungan. Dengan berorientasi mengembangkan pasar ekspor, diharapkan dapat memenuhi anjuran Pemerintah untuk menambah devisa negara dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah pada khususnya dan nasional pada umumnya," pungkas Jefri. (RO/OL-7)
Pemerintah menyiapkan strategi baru untuk menghadapi tarif impor 19% yang dikenakan Amerika Serikat kepada Indonesia.
API memberikan apresiasi khusus kepada Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto atas upaya diplomatik yang berhasil membuka peluang ekspor lebih luas.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa menyambut positif penurunan tarif impor produk Indonesia ke Amerika Serikat (AS) dari 32% menjadi 19%.
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Anne Patricia Sutanto menyambut positif tercapainya kesepakatan IEU CEPA.
Asosiasi menuding keberadaan mafia impor dalam menentukan kuota impor bagi kelompok tertentu membuat industri listrik di Tanah Air melemah.
Selama ini, industri tekstil dalam negeri telah menyepakati skema nontarif dengan memprioritaskan penyerapan produksi lokal, dan hanya mengimpor sesuai kebutuhan.
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunggulan seperti TPT, produk perikanan, makanan olahan, serta minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel, akan langsung menikmati tarif 0%.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKM ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Komoditas pangan olahan sagu milik Sasagu siap menembus pasar internasional. Beberapa produk seperti kue dan kukis telah dilirik pembeli potensial dari Australia, Jerman dan Jepang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved