Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Menkeu : Keuangan dan Perbankan Syariah Miliki Peluang Besar

M. Ilham Ramadhan Avisena
22/9/2021 22:23
Menkeu : Keuangan dan Perbankan Syariah Miliki Peluang Besar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati(Antara/Dhemas Reviyanto)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, dunia perbankan syariah memiliki peluang besar untuk bertumbuh dan berkontribusi besar pada perekonomian nasional. Pasalnya hingga Juni 2021, market share perbankan syariah baru di level 6,59%, angka itu dinilai bisa mendulang lantaran mayoritas penduduk Indonesia merupakan muslim. 

"Ini menggambarkan bahwa ada suatu perkembangan dan dinamika yang cukup nyata dan terutama karena basisnya masih rendah, sharenya baru 6,59%, ini artinya di dalam prospek untuk pertumbuhannya perbankan syariah menjadi sangat-sangat tinggi," ujarnya dalam MoA Program Strategic Sharia Banking Management secara virtual, Rabu (22/9). 

Peluang bertumbuhnya perbankan syariah juga dapat dilihat dari total aset yang tumbuh 15,8% (year on year/yoy) pada triwulan II 2021. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) yang ada di perbankan syariah tercatat mencapai 16,54%, melampaui pertumbuhan DPK di perbankan konvensional. 

Guna meraih peluang itu, perbankan syariah mesti mampu bersaing. Hal tersebut dapat diukur dari berbagai indikator, misalnya, kondisi keuangan dari sisi aset, neraca, laporan, hingga kesehatan kas bank terkait. 

Ketahanan daya saing itu ditentukan oleh organisasi dan sumber daya manusia. "Ini adalah area buat saya personal yang selalu memberikan perhatian sangat tinggi. Saya selalu percaya, membangun ekonomi Indonesia di dalam mencapai kesejahteraan dan keadilan itu hanya bisa terjadi apabila institusi atau organisasi dan SDM nya baik," jelas Sri Mulyani. 

Sri Mulyani yang juga Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia itu bilang, organisasi yang baik pasti memiliki tata kelola yang baik. Prinsip tata kelola organisasi yang baik itu disebut Sri Mulyani selaras dengan nilai-nilai islam.

Baca juga : Rerie: Menjawab Tantangan Ekonomi Perlu Kerja Sama Lintas Sektor

"Kalau kita mengawinkan ini dengan teori ekonomi, ini sama di mana kita mengatakan sebuah kompetisi yang menghasilkan kompetisi yang baik apabila itu didasarkan pada value-value tadi, level playing field, equal opportunity, dan tidak adanya eksploitasi yang menyebabkan unfair competition terjadi," terangnya. 

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menilai pertumbuhan perbankan syariah akan terjadi bila literasi masyarakat soal keuangan dan perbankan syariah tergolong tinggi. Hal tersebut menurutnya merupakan pekerjaan rumah yang hanya dapat diatasi dengan keterlibatan banyak pihak. 

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) literasi keuangan dan perbankan syariah di Indonesia bahkan tak menyentuh angka 9%. Angka itu terlampau jauh dari literasi keuangan dan perbankan konvensional yang mencapai 40%.

Rendahnya literasi keuangan dan perbankan syariah itu berimplikasi pada rendahnya inklusi keuangan syariah yang saat ini tercatat 9,1%. Lagi, angka itu terlampau jauh dibanding bank konvensiomal yang berada di angka 76,2%.

"Rendahnya tingkat literasi dan inklusi tersebut berdampak pada penetrasi keuangan dan perbankan syariah Indonesia yang di bawah 7%, tertinggal dari Arab Saudi dengan pencapaian market share sebesar 63%, Brunei Darusalam 57%, Malaysia 30%. Ini adalah sebuah tantangan yang cukup besar yang harus di jawab kita semua selaku pemangku kepentingan ekonomi dan keuangan syariah," terang Hery. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik