Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Kementerian Pertanian (Kementan) didesak untuk mengoptimalkan penyerapan cabai hasil produksi petani dengan menggandeng perusahaan-perusahaan swasta, pemerintah daerah, dan BUMN.
Baca juga: Laksanakan Perintah Ganjar, ASN Pemprov Langsung Borong 1,1 Ton Cabai
Desakan itu disampaikan Research Center Media Group (RCMG), sebuah lembaga riset di bawah naungan Media Group.
Associate Research RCMG Irwansyah. (Dok pribadi)
Kondisi pasar pada Agustus ini yang oversuplai mengakibatkan harga jual cabai merosot hingga 18 sampai 25% dibanding bulan sebelumnya, karena itu perlu dilakukan operasi pasar dengan membeli produk yang tidak terserap,’’ ujar Assosiate Research RCMG Irwansyah dalam pernyataan tertulis, Senin (30/8).
Baca juga: Kementan: Produksi Cabai Nasional Surplus 4.439 Ton
Pernyataan Irwansyah itu menyusul keterangan yang disampaikan Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan Tommy Nugraha bahwa produksi cabai nasional pada Juli 2021 mencapai 163.293 ton sedangkan kebutuhan masyarakat sebanyak 158.855 sehingga terjadi kelebihan pasokan sebesar 4.439 ton.
Baca juga: Kementan Ajak Para Stakeholder Bantu Beli Cabai Petani
Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Perdagangan, harga cabai merah besar per kilogram pada 31 Juli 2021 mencapai Rp 32.100, sedangkan pada 28 Agustus turun 18,07% atau Rp26.300. Sedangkan harga jenis cabai merah keriting saat ini bertengger di harga Rp 26.000 atau merosot 20.49% dibanding akhir Juli yang masih bercokol di posisi Rp32.700. Sementara itu, kondisi cabai rawit merah lebih terpuruk, karena pada 31 Juli mampu mematok harga Rp60.500, kini rontok tinggal Rp 43.200 atau anjlok 28.60%.
Menurut Irwansyah, hancurnya harga cabai di pasar lebih karena terjadi surplus di tingkat petani. ‘’Ada suatu anomali dari kondisi masyarakat kita, yang saat ini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah terkait dengan Covid-19. Logikanya, konsumsi cabai meningkat karena banyak dikonsumsi. Namun, mengapa daya serapnya justru turun,’’ ujarnya mempertanyakan.
Karena itu, doktor Ilmu Komunikasi dari Unversitas Indonesia itu setuju dengan langkah Kementerian Pertanian yang berupaya menyedot seluruh hasil cabai petani yang tidak terserap di pasar.
‘’Tentu saja, posisi Kementan sebagai fasilitator yang menjembatani antara petani cabai dengan dunia industri baik swasta maupun BUMN,’’ ujarnya.
Ia menyebutkan jika overproduksi sebesar 4.439 ton itu bisa diserap maka bisa menjadi bantalan terciptanya stabilitas harga.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementan Bambang Sugiharto mengatakan sebagai salah satu upaya untuk menahan kemerosotan harga cabai ini, Kementan meminta para pemangku kepentingan, baik pengusaha dan pemerintah daerah untuk membantu penyerapan hasil petani.
"Maka mendukung intervensi pemerintah di hilir juga harus kuat. Kami mohon para petani kami dibantu agar harga tidak anjlok," ujar Bambang.
Saat ini, menurut Bambang, kementeriannya telah menyiapkan mobil berpendingin untuk mengangkut cabai dari lahan dengan gratis. "Kami juga telah bersurat pada dinas terkait di 34 provinsi untuk menyerap produk petani. Alokasi anggaran untuk bantuan pascapanen juga telah ada agar kualitas produksi petani terjaga," katanya. (X-15)
Moratorium selama tiga tahun akan menciptakan stabilitas ekosistem pertembakauan dan memberi ruang bagi petani serta pelaku industri agar tidak gulung tikar.
Peningkatan pengetahuan petani mengenai pengelolaan hama juga akan berdampak positif lebih luas, antara lain berkontribusi langsung pada peningkatan produksi pangan dalam negeri.
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII BPK Slamet Edy Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Keunggulan melon itu terletak pada produktivitas tinggi, ketahanan terhadap penyakit, dan kualitas buah premium yang sesuai dengan permintaan pasar modern.
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Rasa pedas khas cabai berasal dari senyawa alami bernama capsaicin, yang merangsang reseptor panas di lidah dan kulit.
Tanaman cabai petani di Kulon Progo kini telah panen empat kali, dengan total rata-rata 224 gram per pohon—jauh melampaui angka biasa yang hanya sekitar 153 gram per pohon.
Berbeda dari cabai pada umumnya, cabai Palurah IPB tampil dengan bentuk unik menyerupai jambu air.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Penyakit antraknosa merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh petani cabai di Indonesia, yang dapat mengakibatkan kerugian signifikan jika tidak ditangani.
Cabai bisa dikonsumsi segar, dikeringkan, atau diolah menjadi bubuk, saus, maupun sambal. Di banyak negara, termasuk Indonesia, cabai merupakan bahan pokok dalam masakan sehari-hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved