WAKIL Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menekankan bahwa untuk mendukung produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa tembus pasar ekspor harus mendapat dukungan konkret dari semua pihak.
Menurut Jerry, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mempunyai 13 program kerja untuk mendukung UMKM Go Export mulai dari pendampingan desain produk dan standarisasi hingga pameran dan misi dagang.
Selain itu, menurut Wamendag, perlu ada kebanggan dan kecintaan terhadap produk dalam negeri juga. Hal ini dikatakan Wamendag saat menjadi pembicara kunci dalam Webinar Gempar Talks yang berjudul “UMKM Menuju pasar Dunia” beberapa waktu lalu.
Pada keterangan pers, Rabu (4/8) Wamendag mengajak semua pihak untuk menekankan bahwa pengertian cinta dan bangga produk dalam negeri harus diwujudkan dengan membeli dan menggunakan produk dalam negeri pula.
Dengan menunjukkan produk yang dipakainya, Jerry mengatakan bahwa dirinya menggunakan produk buatan dalam negeri salah satunya jam tangannya.
“Ini produk asli bikinan anak-anak Bandung, mulai dari desain, bahan baku hingga perakitan. Bahan kayunya dari Pulau Siau di Sulawesi Utara. Diolah dan didesain sedemikian rupa oleh anak-anak muda yang kreatif sehingga bisa menghasilkan jam tangan yang estetis dan artisitik,” kata Wamendag.
Bukan hanya jam tangan, Wamendag yang dikenal pecinta baju batik itu juga menunjukkan berbagai penggunaan produk dalam negeri dalam kegiatan sehari-harinya.
Tetapi, menurutnya, intinya bahwa produk dalam negeri harus mendapat tempat di pasar domestik. Karena dengan pembelian dan pemakaian, produk dalam negeri bisa berkembang.
Artinya, ada dukungan dan insentif dari pasar dalam negeri sehingga produk domestic bisa terus meningkat dari segi standar dan kualitasnya.
“Kalau produk dalam negeri digunakan pasti produsen akan dapat untung. Dari situ akan ada insentif buat pengembangan produk dan kapasitas produksi. Pada gilirannya tentu akan makin bisa bersaing di pasar internasional,” tegas Jerry.
Gairah UMKM untuk menembus pasar ekspor sangat meningkat beberapa tahun belakangan ini. Ini seiring dengan program peningkatan ekspor yang terus disuarakan oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut data Kemendag, beberapa produk ekspor kita mencatat pertumbuhan tertinggi, antara lain kopi, teh, rempah, produk olahan daging dan ikan serta rajutan. Banyak dari produsen produk-produk tersebut adalah UMKM.
Kinerja perdagangan Indonesia luar negeri Indonesia sendiri terus mencatat trend bagus dari segi nominal. Pada Juni 2021, volume ekspor Indonesia nonmigas Indonesia mencatat rekor tertinggi melampaui rekor yang telah lama dicatat pada Agustus 2011.
Total volume ekspor Indonesia pada Juni 2021 adalah sebesar USD 18,5 miliar. Tren yang bagus tersebut membuktikan keseriusan pemerintah dan pengusaha untuk meningkatkan kontribusi ekspor pada PDB Nasional.
Ke depan, Kemendag, menurut Jerry, ingin meningkatkan sinergi dan kolaborasi agar seluruh pelaku usaha makin Berjaya di pasar internasional.
Untuk itu, Wamendag mengharapkan para pelaku usaha untuk tidak segan-segan berkonsultasi dengan perangkat institusi kementerian perdagangan termasuk FTA Center yang tersebar di lima kota besar di Indonesia. (RO/OL-09)