Kamis 29 Juli 2021, 18:56 WIB

BUMD Masih Hadapi Kendala Manajemen Lemah dan Kurang Modal

mediaindonesia.com | Ekonomi
BUMD Masih Hadapi Kendala Manajemen Lemah dan Kurang Modal

Ist
Ekonom Celios Bima Yudhistira saat berbicara di webinar ‘Membangun Kinerja dan Layanan BUMD Tetap Produktif di Masa Pandemi Covid-19’ .

 

DIRJEN Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Mochamad Ardian Noervianto, mengatakan bahwa satu wujud implementasi otonomi daerah, adalah tumbuhnya kemandirian pemerintah daerah di setiap aspek.

 Hal ini diharapkan mampu menaikkan layanan publik. “Di sini, BUMD pun harus mampu memberikan layanan optimal ke masyarakat,” kata Ardian dalam webinar yang bertajuk ‘Membangun Kinerja dan Layanan BUMD Tetap Produktif di Masa Pandemi Covid-19’ pada Kamis (29/7).

BUMD memerlukan titik maju yang mencakup struktur seperti dewan pengawas, tata kelola perusahaan yang berstandar bagus, dan lain-lain.

“BUMD, kini stakeholder-nya harus satu persepsi. Maka pelayanannya lebih maju dan ada langkah strategis ke depan,” kata Ardian dalam webinar yang digelar Majalah Top Business (MSI Group), bekerja sama dengan I-OTDA (Institut Otonomi Daerah) dan LKN (Lembaga Kajian Nawacita)..

Lebih lanjut, Ardian mengatakan,“Positioning BUMD, penting. Begitu pula inovasinya, termasuk saat Covid-19 ini. Perlu profesionalisme yang tinggi untuk hal tersebut.”

Dengan jumlah BUMD yang banyak dan strategis, memang mereka perlu kepastian hukum. “Dan adalah penting pula untuk memberikan kepercayaan kepada pihak lain,” kata pejabat Kemendagri tersebut.

Sementara itu, Presiden Institut Otonomi Daerah dan ahli otonomi daerah,  Djohermanyah Djohan  menjelaskan bahwa peran BUMD adalah meningkatkan ekonomi daerah, menjadi sumber pendapatan asli daerah, membuka lapangan kerja, serta memenuhi kebutuhan dan memudahkan masyarakat.

“BUMD, seyogianya menjawab kebutuhan pemda dan masyarakat, saat masa Covid-19 ini,” kata dia dalam webinar yang diikuti perwakilan lebih dari 180-an perusahaan BUMD (badan usaha milik daerah) terbaik se-Indonesia.

Beberapa masalah klasik BUMD, kata Djehermansyah, adalah sering kali masih lemahnya kemampuan manajemen, kurangnya kemampuan modal usaha, dan lain-lain.

Ia pun mengatakan bahwa saat masa berat akibat Covid-19, perlu ada peningkatan kinerja BUMD. Sementara di saat sama, pemda juga mengalami dampak Covid-19.

Mengatasi hal tersebut, perlu adanya pengembangan kolaboratif. Di sini, pemda memberi wewenang lebih besar kepada BUMD serta meminimalkan campur tangan politik.

 “Perlu juga untuk menaikkan kompetensi dan profesionalitas direksi BUMD dan jajarannya. Dengan demikian maka BUMD bisa bagus dalam masa sulit ini,” papar Djohermansyah.

Di sisi lain, ahli ilmu politik dari Institut Otonomi Daerah dan CSIS, J. Kristiadi, mengatakan bahwa pemda seyogianya memberi kebijakan yang memberi peluang bagi BUMD untuk lebih bergerak.

“BUMD itu, intinya bahwa potensi daerah dimaksimalkan oleh pemda. Perkembangan BUMD harus dimaksimalkan. Pada saat yang sama, aspek pelayanan publik oleh BUMD harus dioptimalkan. Serta jangan melupakan pentingnya inovasi,” kata Kristiadi.

Pada kesempatan yang sama, Bima Yudhistira, ekonom muda dari Celios, merekomendasikan sejumlah hal untuk BUMD. Pada masa Covid-19 ini, BUMD harus cermat membaca sektor usaha mana yang paling dini dilonggarkan dari pembatasan mobilitas.

“Ini adalah hal yang sangat penting. Contohnya, BUMD perbankan harus melihat, mana sektor yang paling tepat untuk prioritas pemberian kredit. Contohnya adalah sektor manufaktur, konstruksi, dan pertanian,” kata Bima.

Bank BUMD pun, Bima menjelaskan, mempunyai peluang untuk menggarap segmen digital yang mendapatkan pertumbuhan tinggi. Digitalisasi bisa dilakukan di berbagai segmen layanan. “Pastikan agar layanan tetap up to date dan sesuai kebutuhan nasabah,” katanya.

Direktur Utama Perumdam Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang, Syamsul Hadi, mengatakan bahwa kinerja pihaknya naik dalam beberapa waktu terakhir. Kenaikan tersebut misalnya dalam pertumbuhan pelanggan, audit kinerja, dan lain-lain.

“Untuk tahun 2018 sampai 2020, laba kami pun dalam tren naik. Sedangkan untuk audit kinerja 2018-2020 berdasarkan penilaian BPPSPAM, trennya juga naik,” katanya.

Di sisi lain, webinar ini merupakan rangkaian kegiatan acara puncak penghargaan Top BUMD Awards 2021. Top BUMD Awards adalah kegiatan pembelajaran dan penghargaan BUMD yang terbesar dan paling membanggakan di Indonesia

“Webinar ini merupakan salah satu forum untuk saling berbagi pengetahuan dan pembelajaran bagi BUMD di Indonesia,” papar Ketua Penyelenggara Top BUMD Awards 2021, M. Lutfi Handayani, yang sekaligus merupakan Pemimpin Redaksi Majalah Top Business. (RO/OL-09)

 

Baca Juga

Dok. Asean.org

Enam Kesepakatan Disahkan Menteri Ekonomi ASEAN dalam AEM Retreat 2023

👤Insi Nantika 🕔Rabu 22 Maret 2023, 19:59 WIB
Para menteri ekonomi negara anggota Asia Tenggara atau ASEAN menyepakati enam poin dari pertemuan ASEAN Economic Ministers (AEM) Retreat...
ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA

Kemenkeu Waspadai Penurunan Kinerja PNBP

👤Antara 🕔Rabu 22 Maret 2023, 16:53 WIB
Fluktuasi PNBP terlihat dari rasio terhadap produk domestik bruto...
Dok.Ist

Bank DKI Raih Predikat BPD Terbaik dalam Inovasi Digital

👤Mediaindonesia.com 🕔Rabu 22 Maret 2023, 16:50 WIB
Hingga Desember 2022 aplikasi JakOne Mobile berhasil meraih 2 juta pengguna, dengan 22 juta volume transaksi, dan meraih nominal transaksi...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya