Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Pengelola Mal Harus Punya Paradigma Baru untuk Bertahan Saat Pandemi  

Despian Nurhidayat
29/7/2021 16:45
Pengelola Mal Harus Punya Paradigma Baru untuk Bertahan Saat Pandemi  
Suasana salah satu pusat perbelanjaan di wilayah Jakarta.(Antara)

KETUA Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonsus Widjaja mengatakan bahwa pengelola pusat belanja harus mengubah pola pikir. Sehingga, dapat mempertahankan bisnisnya di masa krisis akibat pandemi covid-19.

Menurut dia, saat ini pengelola pusat belanja harus memiliki paradigma baru dengan memikirkan dua hal penting, yakni pengunjung (visitor) dan penyewa (tenant).

Baca juga: APPBI: Pelonggaran PPKM Tetap Memberatkan Pengelola Mal

"Visitor tidak perlu lagi tempat belanja, karena sekarang sudah banyak alternatif untuk belanja online. Mereka perlu sesuatu tempat untuk melampiaskan nalurinya sebagai makhluk sosial. Khususnya, berinteraksi secara langsung," ujar Alphonsus dalam diskusi virtual, Kamis (29/7).

"Sementara itu, tenant perlu tempat berjualan dengan konsep baru dan cara baru, bukan lagi tempat biasa, yaitu buka toko dan selesai. Tidak bisa seperti itu. Tenant perlu konsep belanja baru yang mereka cari, supaya barangnya laku," imbuhnya.

Lebih lanjut, Alphonsus mengatakan tugas pengelola pusat perbelanjaan saat ini mencari titik temu untuk dua kepentingan. Dalam hal ini, antara pengunjung dan penyewa pusat perbelanjaan.

Baca juga: Luhut Minta Publik tidak Perdebatkan Aturan Makan 20 Menit

Dia berpendapat pusat perbelanjaan harus menjadi tempat yang bukan lagi dipakai untuk berjualan, namun juga memenuhi hasrat pengunjung dan juga memenuhi kebutuhan penyewa. Jika pengelola dapat memenuhi kebutuha dua unsur tersebut, dipastikan tidak akan terjadi persoalan dalam mengelola pusat perbelanjaan di masa pandemi.

"Sekarang banyak contoh kasus pengelola yang hanya menyewakan tempat dan mereka terlibas. Kita sebagai pengelola harus cerdik, inovatif dan kreatif, memberikan sesuatu untuk visitor dan tenant," pungkas Alphonsus.(OL-11)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya