Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Konsorsium Hyundai Bangun Pabrik Sel Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia

Despian Nurhidayat
29/7/2021 14:17
Konsorsium Hyundai Bangun Pabrik Sel Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
Ilustrasi.(DOK MI.)

KONSORSIUM Hyundai bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau yang dikenal juga dengan nama Indonesia Battery Corporation (IBC) akan membangun pabrik sel baterai kendaraan listrik dengan total nilai investasi kurang lebih US$1,1 miliar. Rencana penyerapan tenaga kerja sekitar 1.000 orang. 

Kerja sama investasi itu merupakan salah satu tahap dari keseluruhan rencana proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi senilai US$9,8 miliar. Konsorsium asal Korea Selatan itu terdiri atas Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis, dan LG Energy Solution. 

"Penandatanganan yang akan disaksikan bersama-sama ini, izinkan saya menyampaikan agar dalam implementasinya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, berkolaborasi dengan pengusaha nasional dan UMKM. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah saat ini. Kami akan kawal dari awal sampai akhir investasi untuk baterai sel ini," ungkap Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dilansir dari keterangan resmi, Kamis (29/7). Bahlil menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Konsorsium Hyundai dan PT Industri Baterai Indonesia (IBI) yang dilakukan secara daring melalui video conference di Kantor Kementerian Investasi/BKPM pada Rabu (28/7).

Proyek investasi sel baterai kerja sama Konsorsium Hyundai-LG dan PT Industri Baterai Indonesia merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia secara keseluruhan dari hulu sampai dengan hilir.

Direktur Utama PT Industri Baterai Indonesia Toto Nugroho menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi momentum dalam pembentukan industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia. Indonesia memiliki potensi menjadi pemain global industri baterai karena memiliki 24% cadangan nikel di dunia. "Kami akan memproduksi baterai secara kompetitif untuk memenuhi kebutuhan Indonesia dan ekspor," ujar Toto Nugroho.

CEO Hyundai Mobis Co. Ltd Sung Hwan Cho menyampaikan komitmennya untuk mengembangkan mobil listrik dan ekosistemnya di Indonesia. Konsorsium Hyundai akan membentuk joint venture (JV) dengan PT Industri Baterai Indonesia selaku holding BUMN Baterai yang merupakan gabungan dari empat BUMN, yaitu PLN, Pertamina, MIND ID, dan Antam. 

Baca juga: JIIPE KEK Gresik Jawab Kebutuhan Industri 4.0

Kerja sama investasi itu ditargetkan dapat segera groundbreaking pada tahun ini. Fasilitas sel baterai ini rencananya memiliki kapasitas produksi sebesar 10 gigawatt hour (GwH) yang akan menyuplai kendaraan listrik produksi Hyundai. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya