Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 3,5%

Fetry Wuryasti
17/6/2021 15:28
BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 3,5%
Logo Bank Indonesia yang terpasang di pagar.(MI/Susanto)

RAPAT Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) tetap sebesar 3,5%. Lalu, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75% dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%. 

Suku bunga dalam level rendah sudah berlangsung sejak Februari 2021. "Keputusan ini konsisten dengan perkiraan inflasi yang tetap rendah dan stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga. Serta sebagai upaya memperkuat pemulihan ekonomi nasional," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual, Kamis (17/6).

Bank Indonesia terus mengoptimalkan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial akomodatif. Serta, mempercepat digitalisasi sistem pembayaran Indonesia untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional melalui berbagai kebijakan.

Baca juga: Menkeu: Proyeksi Ekonomi Kuartal II 2021 Terancam Gagal

Pertama, melanjutkan kebijakan nilai tukar rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan fundamental dan mekanisme pasar. Kedua, melanjutkan penguatan strategi operasi moneter untuk memperkuat efektivitas arah kebijakan moneter yang akomodatif.

Lalu ketiga, memperkuat kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan penekanan pada kenaikan suku bunga kredit baru dan faktor yang menyebabkannya. Seperti, peningkatan persepsi risiko dan marjin keuntungan, serta analisis SBDK individual bank.

Baca juga: OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Semakin Melandai

Keempat, memperpanjang kebijakan nilai denda keterlambatan pembayaran kartu kredit sebesar 1% dari outstanding atau maksimal Rp100.000 hingga 31 Desember 2021. Tujuannya, mendorong penggunaan kartu kredit sebagai buffer konsumsi masyarakat dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Adapun kelima, mempercepat program pendalaman pasar uang melalui pendekatan kerangka pengaturan pasar uang dan implementasi elektronik trading platform. Khususnya, di pasar uang rupiah dan valas.

Keenam, memfasilitasi penyelenggaraan promosi perdagangan dan investasi, serta melanjutkan sosialisasi penggunaan local currecy settlement bekerja sama dengan instansi terkait. Memperhatikan dinamika global dan domestik, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan komite stabilitas keuangan.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya