Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Airlangga: Kebijakan Ekonomi Masa Pandemi, Aktivitas Dekati Normal

M. Ilham Ramadhan Avisena
15/6/2021 13:52
Airlangga: Kebijakan Ekonomi Masa Pandemi, Aktivitas Dekati Normal
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto(Antara)

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, kebijakan ekonomi di masa pandemi covid-19 telah berhasil diimplementasikan dengan baik. Hal itu terlihat dari jumlah pekerja yang dapat kembali bekerja sesuai dengan jam kerja normalnya. Dan sebagian besar aktivitas ekonomi telah berjalan mendekati kondisi normal.

“Kita sudah berhasil mengurangi tingkat mereka yang bekerja di bawah jam kerjanya, semula 19 juta orang, sekarang sudah turun 10,02 juta di 2021. Sehingga mereka sudah kembali kepada jam kerja, dan artinya aktivitas sudah kembali,” kata Airlangga dalam webinar Nasional Seri II: Kebijakan Pemerintah, Peluang, Tantangan, dan Kepemimpinan di Masa dan Pasca Pandemi Covid-19, Selasa (15/6).

Hal itu terjadi, kata Airlangga, lantaran berbagai stimulus fiskal pemerintah di masa pandemi yang berfokus untuk menjaga kenaikan tingkat kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan. Oleh karenanya dia optimis pertumbuhan ekonomi nasional akan berada di zona positif mulai triwulan II 2021.

Namun dia menjelaskan, ekonomi yang tumbuh positif itu tak hanya didorong dari aktivitas pekerja. Berbagai indikator perekonomian juga disebut telah berada dalam jalur pertumbuhan positif. “Kita juga lihat peningkatan aktivitas di berbagai sektor, antara lain industri pengolahan, transportasi, pergudangan, perdagangan besar dan eceran, serta penyediaan akomodasi,” terangnya.

Airlangga bilang, proyeksi pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi nasional di triwulan II juga didukung dengan laporan perkiraan dan studi berbagai lembaga internasional. Bloomberg misalnya, memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh di angka 7,5% pada triwulan II 2021.

Baca juga : Utang Luar Negeri RI Tumbuh Melambat di April 2021

Pemerintah sendiri mematok pertumbuhan triwulan II 2021 akan berada dalam rentang 6% hingga 7%. Pertumbuhan itu didasari pada penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional tahun 2020 yang jauh lebih rendah dibanding capaian awal 2021.

Selain itu, pembalikkan perekonomian akan terjadi didukung oleh indeks keyakinan konsumen (IKK) telah berada di level optimis yakni 104,4 pada Mei 2021. Lalu Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia juga terus mengalami peningkatan di zona ekspansi pada level 55,3 di Mei 2021.

Penguatan pemulihan juga ditopang oleh faktor eksternal. Hal itu terlihat dari kondisi neraca perdagangan yang kerap mengalami surplus dalam beberapa bulan terakhir. Surplus neraca dagang itu terjadi karena pulihnya permintaan global dan membaiknya harga komoditas unggulan Indonesia.

“Dari pemulihan tersebut, kami melihat potensi pertumbuhan ekonomi di 2021 itu bisa mencapai dalam kisaran 4,5%-5,3%. Pemerintah terus fokus menangani kesehatan dan juga kebijakan covid di mana Bapak Presiden ada keseimbangan antara gas dan rem,” pungkas Airlangga. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya