Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Percepatan Vaksinasi Jadi Kunci Penanganan Pandemi

M. Ilham Ramadhan Avisena
15/6/2021 13:21
Percepatan Vaksinasi Jadi Kunci Penanganan Pandemi
Ratusan warga mengikuti vaksinasi massal yang diadakan Pemkot Tangsel di Sport Centre Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (15/6).(Antara)

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, percepatan vaksinasi merupakan kunci utama penanganan pandemi covid-19. Apalagi pascalibur Hari Raya Idulfitri terjadi tren peningkatan kasus aktif di beberapa wilayah di Indonesia.

“Jadi kita berharap di Juli nanti, angka 1 juta (vaksinasi) per hari bisa dilakukan karena memang tidak ada lain untuk penanganan covid ini adalah percepatan vaksinasi,” tuturnya dalam webinar Nasional Seri II: Kebijakan Pemerintah, Peluang, Tantangan, dan Kepemimpinan di Masa dan Pasca Pandemi Covid-19, Selasa (15/6).

Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) menambahkan, target 1 juta vaksinasi per hari akan dibagi ke dalam dua cara, yakni melalui Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan di tiap wilayah, serta melalui keterlibatan TNI/Polri.

Vaksinasi yang dilakukan Kemenkes-Dinkes akan dilakukan sebanyak 600 ribu vaksinasi per hari. Sedangkan TNI/Polri akan melakukan 400 ribu vaksinasi per hari. Hal itu sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo untuk mempercepat vaksinasi dengan penyuntikkan harian hingga 1 juta dosis.

Adapun saat ini Indonesia telah melakukan penyuntikkan vaksin hingga 31 juta dosis. Percepatan vaksinasi diharapkan mampu memenuhi target kekebalan komunal (herd immunity) di awal 2022.

Percepatan vaksinasi juga akan dibarengi dengan implementasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di 34 provinsi. PPKM kali ini, imbuh Airlangga, akan diperketat di wilayah yang masuk ke dalam zona merah.

“Di zona merah itu pendidikan kembali dilakukan secara daring, kegiatan-kegiatan peribadatan dilakukan di rumah masing-masing. Kenaikan covid di Bangkalan dan Kudus itu dari kegiatan pascaIdulfitri, silaturahmi, halal biL halal, kemudian kegiatan kendurian, khusus di Kudus ada kegiatan keagamaan yang terkait dengan ziarah ke makam sunan Kudus,” terang Airlangga.

Adapun kasus aktif Indonesia saat ini berada di level 6%, lebih baik dari posisi global yang sebesar 6,9%. Sedangkan tingkat kesembuhan Indonesia terjadi penurunan pascalibur Hari Raya Idulfitri dari 95% menjadi 91,2%, mendekati posisi global yang berada di level 91%.

“Ini adalah tantangan yang harus kita lihat ke depan, bahwa covid itu adalah real. Kita tidak menghendaki adanya second wave, namun kita juga harus tetap menggunakan protokol, menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan. Karena tingkat kepatuhan di beberapa wilayah termasuk Jabar, DKI turun ke 60%. Ini menjadi tantangan,” pungkas Airlangga. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya