Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Penjualan Properti Segmen Menengah Bawah Tumbuh Signifikan

Heryadi
09/6/2021 15:10
Penjualan Properti Segmen Menengah Bawah Tumbuh Signifikan
Rumah contoh untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Puri Harmoni.(Dok.Pri)

PASAR properti di segmen rumah menengah ke bawah, khusus daerah kawasan industri, seperti Cibitung, Bekasi, Jawa Barat mulai tumbuh signifikan memasuki akhir semester 2021. Kebutuhan akan tempat tinggal bagi karyawan dan buruh pabrik terus meningkat sekitar 20% hingga 30%.

Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), backlog perumahan secara nasional Desember 2020 mencapai 10 juta unit rumah dimana diperkirakan sekitar 65% adalah hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang menggunakan skema Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Meski masih masa pandemi covid-19 kebutuhan hunian di segmen menengah ke bawah terutama rumah dengan harga terjangkau tetap tinggi. Penjualan rumah segmen ini pun terus melaju. Hal ini misalnya terlihat pada penjualan perumahan Puri Harmoni Muktiwari, Cibitung, Bekasi, yang dikembangkan Vista Land Group.

Belum genap satu semester tahun ini, penjualan perumahan yang dekat dengan Stasiun KRL Tambun dan Pasar Induk Cibitung ini telah mencapai 209 unit rumah atau setara 70% dari penjualan 2020 lalu yang mencapai 300 unit rumah.

Menurut General Manager Regional Timur Vista Land Group Ardian Hendra selain kebutuhan perumahan menengah ke bawah memang terus meningkat, kebijakan relaksasi di sektor properti (free PPN dan DP 0%) juga sangat besar dampak terhadap penjualan unit rumah di Puri Harmoni Muktiwari.

“Antusiasme kalangan MBR terhadap pasar rumah subsidi di Puri Harmoni Muktiwari sangat tinggi, apa lagi setelah adanya kebijakan insentif pembelian rumah sejak awal Maret 2021. Di kuartal pertama saja sudah terjual lebih dari 200 unit indent,” kata Ardian, dalam keterangan resmi, Rabu (09/6).

Rumah subsidi di perumahan ini dipatok Rp168 juta untuk luas bangunan 27 m2 dan luas tanah 60 m2. Harga ini sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah sejak 2020 yang artinya sudah hampir dua tahun ini harga tidak naik.

Rumah komersial
Ardian melanjutkan, selain rumah subsidi, penjualan unit rumah komersial atau nonsubsidi juga meningkat.

“Target market rumah komersial atau nonsubsidi kami adalah kaum milenial (usia produktif) yang ingin punya rumah dengan tanah luas. Profesi mereka adalah pegawai BUMN, ASN, karyawan swasta, dan masih banyak lagi. Belum satu bulan kami pasarkan, sudah terjual 20 unit dari 50 unit yang ditawarkan,” ujar Ardian.

Saat ini di perumahan Puri Harmoni Muktiwari telah dibangun sekitar 300 unit rumah subsidi, dan sedang dalam proses pembangunan 50 unit rumah komersial. Sementara rumah subsidi selanjutnya akan dibangun 250 unit yang rencananya dimulai Juli 2021.

Perumahan Puri Harmoni Muktiwari dilengkapi berbagai fasilitas lingkungan, di antaranya: area bermain anak, lapangan olahraga, musolah, jogging track, area kuliner, danau dan lain sebagainya. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya