Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Heboh soal 60% Produk Makanan Tak Sehat, Nestle Buka Suara

Insi Nantika Jelita
07/6/2021 23:19
Heboh soal 60% Produk Makanan Tak Sehat, Nestle Buka Suara
Logo Nestle(AFP/Fabrice Coffrini)

RAMAI diperbincangkan soal pemberitaan 60% produk makanan dan minuman tidak memenuhi standar kesehatan, Nestle pun angkat bicara soal kabar tersebut. Perusahaan itu menyebut laporan tersebut tidak didasari analisis yang penuh alias hanya mencakup setengah dari portofolio penjualan global produk-produk.

Untuk di Tanah Air, Nestle memastikan kejaminan produk mereka yang berpacu pada ketentuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Diketahui, informasi soal sebagian besar produk yang dikatakan tak sehat didapat bocoran data internal perusahaan. Standar itu berdasarkan Australia Health Rating System, sebagaimana yang diberitakan oleh Financial Times pada (31/5).

"Di Indonesia kami memproduksi dan mendistribusikan produk-produk sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, termasuk persyaratan gizi, kualitas dan keamanan dari BPOM, serta peraturan halal," jelas Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia, Debora R. Tjandrakusuma dalam rilis resmi yang diterima wartawan, Senin (6/7).

Debora menuturkan, analisis yang diberitakan media asing itu dianggap tidak mencakup produk -produk gizi bayi/anak, gizi khusus, makanan hewan peliharaan, dan produk kopi. 

Jika dilihat dari keseluruhan portofolio produk-produk Nestle berdasarkan total penjualan global, Debora menyebut, kurang dari 30% yang tidak memenuhi standar kesehatan eksternal yang ketat yang didominasi produk-produk indulgent (memanjakan), seperti cokelat dan es krim.

Baca juga : Mendag Serukan Pentingnya APEC dalam Fasilitasi Perdagangan Vaksin

"Kami menjamin kualitas dan keamanan produk-produk untuk para konsumen kami. Kami menambahkan bahan-bahan seperti serealia utuh, protein, serat dan mikronutrien (zat gizi mikro) serta mengurangi gula, garam, lemak jenuh dan kalori pada produk-produk kami yang ada saat ini," klaimnya.

Pada 2020, Nestlé telah mendistribusikan 4.5 miliar sajian mikronutrien (zat gizi mikro) melalui produk-produk bergizi di Indonesia dengan harga yang terjangkau, dan sejak 2017 juga mengaku telah berhasil mengurangi kandungan gula pada produk-produk sebesar 28%.

Mengutip Financial Times disebutkan, Nestlé mengakui lebih dari 60% produk makanan dan minuman tidak memenuhi definisi kesehatan yang diakui. Sebanyak 37% makanan dan minuman di antaranya dikatakan masuk kategori ambang batas sehat suatu produk di angka 3,5, dengan poin maksimal 5.

Adapun ambang batas sehat suatu produk di sistem kesehatan di Australia berada di level 3,5. Sistem ini menilai makanan dari lima poin dan digunakan dalam penelitian oleh kelompok internasional seperti Access to Nutrition Foundation.

"Beberapa kategori dan produk kami tidak akan pernah 'sehat', tidak masalah berapa banyak kita merenovasi," kata Nestle berdasarkan laporan Financial Times. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik