Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Garuda Kritis, Sandiaga : Harus Transformasi ke Pasar Domestik

Insi NAntika jelita
07/6/2021 21:31
Garuda Kritis, Sandiaga : Harus Transformasi ke Pasar Domestik
Pesawat Garuda Indonesia(Antara/Muhamamd Iqba)

MASKAPAI nasional Garuda Indonesia diminta fokus menyasar pasar domestik guna menyelematkan bisnis perusahaan pelat merah yang terlilit utang hingga Rp70 triliun akibat pandemi. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pun mendorong Garuda untuk bertransformasi.

"Kemenparekraf mendukung Garuda sebagai flag carrier di Tanah Air, melakukan reposisi dan transformasi pada saat sekarang untuk fokus pada wisatawan nusantara," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam Weekly Briefing virtual, Senin (7/6).

Dukungan yang diberikan Kemenparekraf, lanjut Sandiaga, berupa mengkampanyekan Bangga Berwisata di Indonesia, guna mengajak banyak masyarakat berpergian dengan maskapai yang ada di Tanah Air, seperti Garuda, sehingga ada peningkatan jumlah penumpang.

"Memang pergerakkan wisatawan nusantara ini menjadi andalan kita. Ada beberapa program yang kita giatkan seperti Bangga Berwisata di Indonesia. Ini diharapkan bisa dorong Garuda melewati masa-masa sulit," ucap Politikus Partai Gerindra itu.

Program lainnya yang juga disampaikan Sandiaga untuk mendukung pemulihan sektor penerbangan ialah penyelenggaran Visit Indonesia Tourism Officer (VITO), lalu terlibat dalam pameran Arabian Travel Market (ATM) Dubai 2021 dan lainnya.

Baca juga : Utang Menggunung, Dua Armada Garuda Disita Pemilik Pesawat

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir juga mendesak Garuda Indonesia fokus pada penumpang domestik. Menurut data yang diketahuinya, 78% wisatawan di Indonesia adalah turis dalam negeri dengan nilai pendapatan mencapai Rp1.400 triliun. 

"Sejak November, kami sudah bilang ke direksi Garuda, fokus ke domestik. Ini bukan bisnis gaya-gayaan, mau terbang ke luar negeri gaya, tapi domestik. Kalau kita berbisnis ya jelas ini marketnya (domestik) bukan yang ini (internasional)," tegas Erick dalam konferensi pers, Rabu (2/6) lalu.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Prasetio mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan skema-skema restrukturisasi perusahaan sebagai bentuk penyelamatan bisnis. Maskapai nasional itu pun diketahui memiliki utang hingga Rp70 triliun. Opsi-opsi penyelamatan itu seperti mempersiapkan konsolidasi, restrukturisasi dan efisiensi bisnis.

"Pada saat ini BOD (Board of Directors) sedang mempersiapkan skema-skema restrukturisasi berdasarkan koordinasi dengan kementerian terkait, termasuk dalam hal ini pemegang saham dwi warna," ungkapnya usai pertemuan dengan Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel di Kantor Garuda, Jakarta Pusat, pekan lalu. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya