Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
SETELAH lebih dari dua pekan, harga emas bangkit dari level terendah pada akhir perdagangan. Di lain sisi, data penggajian (payrolls) nonpertanian Amerika Serikat (AS) tidak naik sebanyak proyeksi awal.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman periode Agustus di divisi Comex New York Exchange, terangkat US$18,7 atau 1%, kemudian ditutup pada US$1.892 per ounce. Sehari sebelumnya, atau Kamis waktu setempat, harga emas berjangka anjlok US$36,6 dolar atau 1,92% menjadi US$ 1.873,30.
Dalam seminggu terakhir, harga emas anjlok sekitar 0,7%. “Kami melihat reli moderat setelah data ketenagakerjaan nonpertanian meleset, atau lebih rendah dari proyeksi awal yang jauh lebih besar,” tutur analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.
Baca juga: Biden Perluas Daftar Hitam Perusahaan Tiongkok
"Rebound yang kita lihat hari ini membuat tren naik pada grafik harian, namun tetap hidup di pasar emas. Hal itu mendorong kenaikan," imbuh Wyckoff.
Data ketenagakerjaan nonpertanian AS meningkat 559.000 pada bulan lalu. Itu dibandingkan perkiraan 650.000 dalam jajak pendapat. Sementara itu, permintaan baru untuk barang produksi AS turun lebih besar dari yang diperkirakan pada April.
Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa otoritas AS hanya menambahkan 559.000 pekerjaan pada Mei, atau lebih rendah dari yang diharapkan. Adapun tingkat pengangguran turun ke titik terendah pada pandemi covid-19, yakni 5,8% pada Mei dari sebelumnya 6,1% pada April.
Baca juga: Harga Emas Menuju Level Psikologis Baru
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama global, turun dari level tertinggi dalam tiga minggu. Kondisi itu membuat emas lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lain. Sementara, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan, terpantau bergerak lebih rendah.
“Apa yang kami lihat dalam pergerakan emas adalah ekspektasi inflasi. Itu sebagian didasarkan pada data ekonomi yang lebih kuat. Seperti, pertumbuhan lapangan kerja yang lebih tinggi, pemulihan ekonomi AS dan sebagian wilayah Eropa, serta Tiongkok,” papar Managing Partner CPM Group Jeffrey Christian.(Ant/OL-11)
Setelah lima hari berturut-turut tertekan, harga emas Antam akhirnya kembali bangkit pada Kamis, 14 Agustus 2025. Harga emas hari ini tercatat sebesar Rp1.933.000 per gram.
Pergerakan harga emas di pasar kembali menunjukkan dinamika. Harga emas di Pegadaian, pada Kamis 14 Agustus, 2025, mengalami fluktuasi harga jual.
Tren penurunan harga emas masih terus berlanjut. Harga emas Antam, pada perdagangan Rabu, 13 Agustus 2025, anjlok Rp7.000. Harga emas hari ini tercatat di level Rp1.917.000 per gram.
Kabar gembira kepada masyarakat yang ingin menambah koleksi investasi emas. Harga emas di Pegadaian, pada perdagangan Rabu 13 Agustus 2025, mengalami penurunan.
Kabar gembira bagi masyarakat yang berencana menambah koleksi atau investasi emas. Harga emas Antam pada perdagangan Selasa, 12 Agustus 2025, mengalami penurunan.
Setelah mengalami stagnansi pada perdagangan kemarin, harga emas di Pegadaian pada hari Selasa, 12 Agustus 2025, mengalami penurunan.
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved