Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Harga Emas Antam Hari Ini, Kamis 14 Agustus 2025: Mulai Merangkak Naik

Andhika Prasetyo
14/8/2025 10:12
Harga Emas Antam Hari Ini, Kamis 14 Agustus 2025: Mulai Merangkak Naik
Ilustrasi(Antara)

Setelah lima hari berturut-turut tertekan, harga emas Antam akhirnya kembali bangkit pada Kamis, 14 Agustus 2025. Harga emas hari ini tercatat sebesar Rp1.933.000 per gram, naik Rp16.000 dari posisi sebelumnya di Rp1.917.000 per gram.

Harga emas bergerak dinamis karena dipengaruhi oleh kombinasi faktor global dan domestik, yang membuat nilainya bisa berubah dari hari ke hari.

Berikut daftar lengkap harga emas Antam, Kamis 14 Agustus 2025:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp1.016.500.
  • ⁠Harga emas 1 gram: Rp1.933.000.
  • ⁠Harga emas 2 gram: Rp3.806.000.
  • Harga emas 3 gram: Rp5.684.000.
  • ⁠Harga emas 5 gram: Rp9.440.000.
  • ⁠Harga emas 10 gram: Rp18.825.000.
  • Harga emas 25 gram: Rp46.937.000.
  • ⁠Harga emas 50 gram: Rp93.795.000.
  • ⁠Harga emas 100 gram: Rp187.512.000.
  • ⁠Harga emas 250 gram: Rp468.515.000.
  • ⁠Harga emas 500 gram: Rp936.820.000.
  • ⁠Harga emas 1.000 gram: Rp1.873.600.000.

Tidak hanya harga beli, harga buyback atau jual kembali emas ke Antam juga naik ke level Rp1.779.000 per gram.

Bagi masyarakat yang ingin menjual emasnya, perlu diingat bahwa transaksi dikenakan potongan pajak sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017. Penjualan kembali ke Antam senilai lebih dari Rp10 juta akan dikenai Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5% untuk pemegang NPWP dan 3% bagi yang tidak memiliki NPWP.

Pajak tersebut dipotong langsung dari total nilai buyback, sehingga jumlah yang diterima penjual otomatis sudah dikurangi kewajiban pajaknya. (Ant/E-3)

 

 

 

 

Beberapa faktor utamanya:

 

1. Pergerakan Harga Emas Dunia

Harga emas di Indonesia sangat dipengaruhi oleh harga emas internasional yang diperdagangkan di pasar komoditas global, seperti di London Metal Exchange atau COMEX. Jika harga emas dunia naik karena permintaan tinggi atau situasi pasar global tidak stabil, harga di dalam negeri cenderung ikut terdorong. Sebaliknya, jika harga dunia melemah, harga lokal juga berpotensi turun.

 

2. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS

Transaksi emas di pasar global menggunakan dolar AS. Jika rupiah melemah terhadap dolar, harga emas di Indonesia biasanya naik walaupun harga emas dunia stagnan, karena biaya konversi menjadi lebih tinggi.

 

3. Kondisi Ekonomi dan Geopolitik

Ketidakpastian politik, konflik geopolitik, krisis keuangan, atau potensi resesi membuat investor global mencari aset yang dianggap aman (safe haven) seperti emas. Lonjakan permintaan ini bisa memicu harga naik cepat.

 

4. Inflasi dan Suku Bunga

Tingkat inflasi yang tinggi membuat nilai mata uang melemah, sehingga emas menjadi pilihan investasi untuk mempertahankan daya beli. Sebaliknya, kenaikan suku bunga acuan (misalnya oleh The Fed) sering menekan harga emas karena investor lebih memilih aset yang memberi imbal hasil, seperti obligasi.

 

5. Permintaan dan Penawaran di Dalam Negeri

Selain faktor global, permintaan musiman di dalam negeri—misalnya menjelang momen pernikahan, hari raya, atau tren investasi—juga dapat memengaruhi harga. Persediaan emas batangan dari produsen seperti Antam atau UBS pun bisa menjadi faktor pendukung.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya