Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Biden Perluas Daftar Hitam Perusahaan Tiongkok

Nur Aivanni
04/6/2021 10:45
Biden Perluas Daftar Hitam Perusahaan Tiongkok
Presiden AS Joe Biden(AFP/Mandel Ngan)

PRESIDEN AS Joe Biden, pada Kamis, memperluas daftar hitam perusahaan Tiongkok yang terlarang bagi investor Amerika atas hubungan mereka dengan kompleks industri militer Beijing.

Pada November, mantan Presiden AS Donald Trump mengeluarkan daftar 31 perusahaan Tiongkok yang dianggap memasok atau mendukung aparat militer dan keamanan Tiongkok, kemudian menambahkan lebih banyak lagi perusahaan.

Tetapi setelah tantangan hukum meragukan sanksi tersebut, tim Biden meninjau daftar hitam itu dengan menghapus beberapa nama dan akhirnya memperluasnya ke 59 perusahaan, yang warga negara Amerika dilarang memiliki saham.

Sanksi tersebut menargetkan perusahaan yang terlibat dalam teknologi pengawasan Tiongkok yang digunakan untuk memfasilitasi penindasan atau pelanggaran hak asasi manusia yang serius, yang merusak nilai-nilai keamanan atau demokrasi Amerika Serikat dan sekutu AS, menurut pernyataan Gedung Putih.

Daftar awal yang diterbitkan di bawah Trump termasuk perusahaan telekomunikasi, konstruksi dan teknologi besar seperti China Mobile, China Telecom, perusahaan pengawasan video Hikvision, dan China Railway Construction Corp. China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) ditambahkan pada Januari dan tetap berada di dalam daftar Biden.

Baca juga: Dimasukkan dalam Daftar Hitam, Xiaomi Gugat Pemerintah AS

Larangan investasi tersebut mulai berlaku 2 Agustus dan pemegang saham saat ini memiliki waktu satu tahun untuk melakukan divestasi.

Langkah tersebut merupakan salah satu dari serangkaian tindakan Gedung Putih yang ditujukan kepada kekuatan Asia itu yang telah membuat hubungan kedua negara menjadi sangat tegang.

Sebelumnya, pada hari sebelum perintah Biden itu dirilis, Beijing mengulangi kemarahannya atas daftar hitam pada era Trump dan bersumpah untuk melindungi hak-hak perusahaan Tiongkok dengan mengatakan tindakan itu bermotif politik dan mengabaikan fakta dan situasi aktual dari perusahaan yang terlibat.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya