Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

10 Provinsi yang Andalkan Komoditas Mulai Tumbuh Positif

Fetry Wuryasti
03/6/2021 16:28
10 Provinsi yang Andalkan Komoditas Mulai Tumbuh Positif
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Barito, Kalimantan Selatan.(Antara)

PERTUMBUHAN ekonomi 10 provinsi dinilai membaik pada kuartal I 2021 dibandingkan periode kuartal IV 2020. Berdasarkan identifikasi Bank Mandiri, provinsi yang mengalami pertumbuhan positif ialah Papua (14,3%), Maluku Utara (13,5%), Sulawesi Tengah (6,3%) dan Yogyakarta (6,1%).

Kemudian, Sulawesi Utara (1,9%), Papua Barat (1,5%), Kepulauan Bangka Belitung (1,0%), Riau (0,4%), NTT (0,1%) dan Sulawesi Tenggara (0,1%). Berdasarkan pulau, Maluku-Papua merupakan pulau dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi, yaitu sebesar 8,97%, lalu disusul Sulawesi sebesar 1,2%.

Sebaliknya, Bali dan Nusa Tenggara masih menjadi pulau dengan kontraksi ekonomi terbesar, yaitu -5,16%, kemudian disusul Kalimantan -2,23%, Jawa -0,83% dan Sumatera -0,86%.

Baca juga: Menkeu: Vaksinasi 1 Juta per Hari Dorong Perekonomian

"Secara umum, motor pertumbuhan di wilayah yang mengalami pertumbuhan ekonomi positif adalah komoditas pertambangan mineral, yaitu nikel dan tembaga," jelas Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani," Kamis (3/6).

Adapun pertumbuhan ekonomi di sebagian besar provinsi lainnya didorong sektor informasi dan komunikasi, jasa kesehatan, pertanian dan utilities (listrik, air, gas, pengolahan sampah). Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi banyak ditopang oleh pengeluaran pemerintah. 

Sementara itu, pengeluaran investasi sudah mulai terlihat membaik di beberapa provinsi, seperti Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Jambi dan Yogyakarta. Pengeluaran investasi juga terkait dengan perkembangan sektor komoditas. Untuk wilayah Yogyakarta kemungkinan terkait sektor infrastruktur.

Di lain sisi, pengeluaran rumah tangga masih menunjukkan kontraksi yang cukup dalam. Pengeluaran rumah tangga merupakan kunci pemulihan ekonomi, karena proporsinya dalam perekonomian nasional paling besar, yakni mencapai 56,9% pada kuartal I 2021.

Baca juga: Tahun Depan, Subsidi Listrik dan Kuota Premium Jamali Dikurangi

"Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2021 sebesar 4,43%. Pada kuartal II 2021, kami perkirakan pertumbuhan ekonomi mulai positif sebesar 7,04%," imbuh Hendi.

Pertumbuhan positif pada kuartal II 2021 akibat dari low based effect di periode sama 2020, yang terkontraksi sangat dalam akibat pandemi Covid-19. Lalu, juga karena perekonomian kuartal II 2021 sudah mengalami recovery signifikan dibandingkan tiga kuartal sebelumnya.

"Secara regional, kami melihat sektor komoditas menjadi faktor penting pendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah berbasiskan komoditas CPO, batubara, minyak bumi dan nikel. Dalam hal ini, provinsi di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi," pungkasnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya