Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
MENTERI Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong koperasi di Indonesia, khususnya kperasi simpan pinjam (KSP), untuk melakukan diversifikasi usaha.
Teten pun meminta agar KSP tidak hanya fokus pada pengucuran pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, namun perlu merambah menjadi koperasi sektor produksi. Hal ini sebagai upaya pemerintah bersama pelaku koperasi untuk meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional.
Lebih lanjut, dia menilai koperasi yang mampu bergerak di sektor produksi justru bisa menjadi bantalan bagi perekonomian. Teten meyakini inovasi bisnis dan digitalisasi oleh koperasi produksi dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi PDB nasional.
Baca juga: Petani Sawit harus Bergabung ke dalam Koperasi
Diketahui, Presiden Joko Widodo menugaskan kepada KemenkopUKM agar mampu mendorong kontribusi koperasi pada PDB nasional sebesar 5,2-5,5% pada 2024. Saat ini, kontribusi koperasi terhadap PDB belum sampai 5%.
Untuk memastikan pencapaian target tersebut, jumlah koperasi yang bergerak di sektor produksi harus diperbanyak kuantitas maupun kualitasnya. "Ayo kita pikirkan bersama-sama bagaimana untuk mengembangkan model bisnis koperasi, untuk mulai garap sektor produksi," ujar Teten saat membuka rapat anggota tahunan KSP di Yogyakarta, Jumat (28/5).
"Sehingga, koperasi mendukung pengadaan bahan baku industri manufaktur. Saat ini banyak negara cari keunggulan khasnya untuk dijadikan basis produksi," imbuhnya.
Baca juga: Populasi UMKM Besar, Namun Kredit di Perbankan Baru 19%
Pihaknya berharap koperasi yang sudah bergerak di sektor produktif untuk membentuk factory sharing atau rumah produksi bersama. Menurutnya, cara ini untuk memastikan pasokan bahan baku terjaga, mendorong terciptanya efisiensi usaha dan kemudahan mendapatkan izin edar.
Beberapa kasus yang sering terjadi pada koperasi di sektor produksi ialah kesulitan untuk memasarkan produk, karena belum memiliki legalitas dan izin edar oleh pelaku usaha. "Banyak koperasi yang sudah punya usaha, seperti sektor pangan olahan, tapi sulit dapat izin edar. Karena produksinya di dapur dengan skala terbatas dan teknologi pengolahannya yang sederhana," papar Teten.
Baca juga: Koperasi dan UKM Didorong Masuk dalam Rantai Pasok Industri
"Nah, kalau mereka melakukan factory sharing di rumah produksi bersama, akan mudah dapat izin edar. Sehingga produknya bisa laris di pasar," tukasnya.
Teten juga meminta koperasi sekunder, seperti Puskopcuina, untuk mendorong terwujudnya ekosistem bagi pembentukan koperasi sektor produksi. Dia menilai potensi yang dimiliki oleh Puskopcuina sangat besar. Sebab, membawahi 44 Credit Union (CU) di 18 provinsi, dengan total aset mencapai Rp7 triliun.
"Saya sudah banyak berdiskusi dengan teman-teman di KSP, yang asetnya sudah triliunan. Untuk masuk ke sektor produktif, mereka harus bisa create bisnis yang produktif. Sehingga bisa scaling up pelaku usaha yang selama ini mikro," kata Teten.(OL-11)
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Dalam dua tahun terakhir, Koperasi Kana mengalihkan fokus dari jasa keuangan menjadi pelaku ekspor produk unggulan Indonesia.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan komitmennya memperkuat peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan koperasi sebagai fondasi utama ekonomi rakyat.
Target percepatan operasional Kopdes Merah Putih di bulan ini sampai 15 ribu, kalau kelembagaan dan satgas provinsi, kabupaten sampai kota sudah dekat 100%.
SEBANYAK 50 Ketua DPD KNTI se-Sumatra dan Koperasi Perikanan melaksanakan Rapat Konsolidasi penguatan simpul jaringan koperasi perikanan di wilayah Sumatra dan Kepulauan Riau.
Wusono getol mengembangkan Koperasi Bumiayu Mandiri Sejahtera di Perumahan Asabri Bumiayu Indah Blok D-6 Kota Malang. Koperasi itu semula bermodal Rp600 ribu pada akhir 2018.
Digi Koperasi memiliki kapabilitas lengkap, meliputi Kasir Koperasi, Akuntansi dan Keuangan Koperasi, Internet Cepat, Integrasi Ekosistem Koperasi, hingga Integrasi Dashboard
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved