Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HARGA emas kembali menguat pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB (26/5), mencapai level tertinggi lebih dari empat bulan. Sebaliknya dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS merosot di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan kebijakan moneternya yang akomodatif.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak 13,50 dolar AS atau 0,72 persen menjadi ditutup pada 1.898 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Senin (24/5/2021), emas berjangka terangkat 7,8 dolar AS atau 0,42 persen menjadi ditutup pada 1.884,50 dolar AS.
Emas berjangka jatuh 5,2 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.876,70 dolar AS, Jumat (21/5/2021), setelah terkerek 0,4 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.881,90 dolar AS pada Kamis (20/5/2021), dan melonjak 13,5 dolar AS atau 0,72 persen menjadi 1.881,50 dolar AS pada Rabu (19/5/2021).
Emas juga didukung oleh data ekonomi AS yang mengecewakan. Conference Board yang berbasis di AS melaporkan pada Selasa (25/5/2021) bahwa indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 117,2 pada Mei dari 117,5 pada April, lebih lemah dari yang diperkirakan.
“Dengan kepercayaan konsumen yang sedikit mundur, kami mendapatkan reaksi yang tiba-tiba. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa Federal Reserve akan lebih dovish untuk jangka waktu yang lebih lama sekarang,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya berada di dekat posisi terendah 4,5 bulan, membuat emas lebih terjangkau.
Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS menyentuh level terendah dua minggu, mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan suku bunga.
Pembuat kebijakan Fed dalam pernyataan terpisah telah mengecilkan kekhawatiran inflasi dan menegaskan kembali kebijakan moneter longgar saat ini akan tetap berlaku. Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir mengatakan "pasar merasakan bahwa inflasi lebih tertanam daripada yang diperkirakan Fed saat ini ... ini menyebabkan uang masuk ke lindung nilai inflasi seperti emas."
"Emas memiliki peluang bagus untuk mencapai 2.000 dolar AS selama paruh kedua tahun ini."
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 15,1 sen atau 0,54 persen menjadi ditutup pada 28,056 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 19,30 dolar AS atau 1,64 persen menjadi ditutup pada 1.196,90 dolar AS per ounce. (Ant/OL-13)
Baca Juga:Emas Tekan Bitcoin Akibatkan Harga Uang Elektronik itu Anjlok
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 23 Juli 2025, menguat sebesar 49 poin atau 0,30% menjadi Rp16.271 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 21 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 28 poin atau 0,17% menjadi Rp16.325 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.297 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Kamis 17 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 25 poin atau 0,15% menjadi Rp16.312 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.287 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 16 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 3 poin atau 0,02% menjadi Rp16.270 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.267 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 4 poin atau 0,02% menjadi Rp16.222 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.218 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat sebesar 42 poin atau 0,26% menjadi Rp16.216 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.258 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved