Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (18/5) dibuka pada level 5.836,8, stagnan dibandingkan dengan penutupan kemarin yang anjlok 0,33% di level 5.833,86.
Indeks masih dibayangi oleh kekhawatiran akan inflasi Amerika Serikat, meningkatnya kasus Covid-19 di Asia. Serta diberlakukan kembali lockdown atau PSBB ketat di beberapa negara Asia seperti Singapura, Malaysia dan Jepang akibat peningkatan kasus infeksi Covid-19.
"IHSG diprediksi melemah dan masih dibayangi kekhawatiran akan semakin tingginya kasus Covid-19 di beberapa negara di Asia dan di Indonesia pasca libur panjang Idulfitri. Secara teknikal terlihat trend melanjutkan pelemahan dalam jangka waktu menengah," kata Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper, Selasa (18/5).
Bursa Amerika Serikat ditutup Melemah. Indeks Dow Jones ditutup -0,16%), Nasdaq ditutup 13.379,05 (-0,38%), S&P 500 ditutup 4.163,29 (-0,25%).
Baca Juga: Dolar AS Turun Terseret Kecemasan Inflasi
"Investor masih menanti komentar dari The Fed atas peningkatan inflasi lebih dari 2% yaitu target maksimal dari The Fed untuk mengambil langkah lanjut terhadap pemulihan ekonomi," kata Dennies.
Dengan inflasi AS yang berada di level 4,2%, investor cemas bila suku bunga dapat kembali meningkat dan program pembelian obligasi dihentikan. Hal tersebut tentunya akan mengganggu beberapa bisnis yang bergantung pada suku bunga rendah seperti properti.
Bursa Asia dibuka menguat meskipun data ekonomi Jepang mengecewakan. Rilis data pagi ini, pertumbuhan ekonomi (GDP) Jepang 1Q21 -1,3% qoq (sebelumnya: +2,8% qoq; konsensus: -1,2% qoq. Pagi ini indeks Nikkei dibuka dan diperdagangkan di zona positif +0,8%, sama halnya dengan Indeks Kospi +0,48%.
Selain itu WHO memperingatkan bahwa meskipun vaksinasi sudah mulai bergulir, namun kasus Covid-19 bermunculan kembali di Asia.
Beberapa sentimen yang dapat diperhatikan diantaranya: Pergerakan harga komoditas, yang menguat diantaranya hargaminyak +1,38%, nikel (LME) +2,1%, timah +1,3%, namun batu bara melemah hingga -3% dan CPO -1%. (OL-13)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa 29 Juli 2025, dibuka menguat 11,02 poin atau 0,14% ke posisi 7.625,79.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, dibuka menguat 87,25 poin atau 1,16% ke posisi 7.630,75.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu 23 Juli 2025, dibuka menguat 47,67 poin atau 0,65% ke posisi 7.392,41.
Para pelaku pasar makin optimistis memandang pasar saham sehingga membuka peluang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat di awal pekan ini, Senin (21/7).
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Hingga semester I 2025, pemerintah terus menjalankan peran counter cyclical untuk meredam tekanan ekonomi, serta tetap mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan.
LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat inflasi sebesar 0,13% pada Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved