Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Bank Dunia Setujui Kerangka Kerja Kemitraan Baru Indonesia

M. Ilham Ramadhan Avisena
12/5/2021 16:16
Bank Dunia Setujui Kerangka Kerja Kemitraan Baru Indonesia
Markas Bank Dunia yang berlokasi di Washington DC, Amerika Serikat.(AFP)

DEWAN Direktur Eksekutif Bank Dunia menyetujui Kerangka Kerja Kemitraan (CPF) dengan Indonesia untuk periode 2021-2025. Tujuan dari kerangka kerja baru tersebut ialah meningkatkan upaya pemulihan perekonomian akibat pandemi covid-19.

"Melalui kerangka kerja ini, Grup Bank Dunia akan melanjutkan kemitraannya bersama Indonesia dengan mendukung upaya pemulihan dari dampak pandemi. Seraya melaju semakin dekat dengan tujuan mencapai pertumbuhan inklusif, membangun kelas menengah yang tangguh dan bergabung dengan negara berpenghasilan tinggi," tutur Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Victoria Kwakwa dalam siaran pers, Rabu (12/5).

CPF yang baru itu disiapkan dengan bayangan pandemi covid-19 masih berlangsung. Pandemi tidak hanya menimbulkan korban jiwa, namun menyebabkan dampak ekonomi serius bagi sejumlah negara, termasuk Indonesia. Pun, CPF dirancang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Baca juga: Prediksi ADB, Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,5% pada 2021

Lebih lanjut, CPF yang baru berfokus pada empat bidang kerja sama. Rinciannya, memperkuat daya saing dan ketahanan perekonomian, meningkatkan infrastruktur, serta mengembangkan modal manusia. Kemudian, mendukung pengelolaan aset alam, sumber mata pencaharian berbasis sumber daya alam dan ketahanan terhadap bencana.

Akibat pandemi covid-19, pemerintah mengalihkan fokus pada penguatan kebijakan dan kelembagaan. Terutama di sektor kesehatan, perlindungan sosial, pendidikan dan digitalisasi. Khususnya pada aspek digital, CPF bertujuan memperbaiki tingkat efisiensi dan inklusi, dengan meningkatkan berbagai layanan maupun mengatasi kesenjangan digital.

"Sektor swasta memainkan peran penting dalam membangkitkan kembali pertumbuhan ekonomi. Kepemimpinan International Finance Corporation (IFC) dalam mengembangkan berbagai peluang yang berkelanjutan dan inklusif, maupun menggerakkan lebih banyak investasi swasta, akan menjadi sangat penting bagi upaya pemulihan," jelas Wakil Presiden IFC, Asia dan Pasifik Alfonso Garcia Mora.

Baca juga: Bank Dunia Biayai Vaksinasi di Negara Miskin Asia

Melalui pemanfaatan pembelajaran dari berbagai program pemerintah dan menyesuaikan strategi untuk memperkuat respons terhadap ketidakpastian, CPF didasarkan pada suatu kerangka kerja menyeluruh untuk periode lima tahun. Dalam hal ini, melibatkan beragam pendekatan yang akan diterapkan selama tiga tahun pertama periode kerangka kerja tersebut.

"Selama tahun ini dan tahun depan, Bank Dunia akan memastikan berlangsungnya pemulihan dari pandemi secara berkelanjutan. Termasuk, mendukung reformasi ekonomi yang diperlukan, meningkatkan pendapatan dan menyegarkan kembali berbagai upaya di bidang perubahan iklim,” urai Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya