Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Indonesia Perlu Gencarkan Ekspor Florikultura

M. Ilham Ramadhan Avisena
07/5/2021 15:36
Indonesia Perlu Gencarkan Ekspor Florikultura
Petani merawat tanaman di lokasi budi daya tanaman hias, Cibodas, Jawa Barat.(Antara)

MENKO Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi pelepasan ekspor program florikultura dan benih sayuran. Apresiasi itu disampaikan saat menghadiri acara pelepasan ekspor florikultura di Minaqu Home Nature, Jungle Fest Bogor. 

Upaya ini mempercepat program pemerintah terkait pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan ekspor. Florikultura atau tanaman hias merupakan salah satu bagian dari subsektor hortikultura, diketahui memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. 

Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia memberikan peluang bisnis tanaman hias, baik untuk penyediaan kebutuhan dalam negeri, maupun pasar dunia yang masih terbuka lebar.

Baca juga: Pemerintah Soroti Disparitas Harga Ekspor Sarang Burung Walet

Global market value tanaman hias mencapai nilai US$22,329 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan kopi dan teh. Namun, Indonesia baru memenuhi ceruk pasar dunia sebesar 0,1%.

Selain ekspor tanaman hias, Indonesia juga mempunyai potensi besar dalam ekspor benih sayuran ke mancanegara. Hampir semua produk sayuran di Indonesia punya potensi pasar di luar terutama di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Thailand.

Baca juga: Ekspor Indonesia Tumbuh 20% pada Maret 2021

“Ke depan untuk peningkatan ekspor benih bisa ditingkatkan kerja sama beberapa perusahaan benih di Indonesia. Tujuannya, membuka pasar ekspor dan promosi bersama ke luar negeri dengan fasilitasi pemerintah,” tutur Airlangga, dalam keterangan resmi, Jumat (7/5).

Pengembangan agribisnis tanaman hias dan benih sayuran tentu akan menumbuhkan lapangan pekerjaan di setiap elemen rantai pasok. Termasuk, pengembangan dan perbanyakan bibit berteknologi melalui kultur jaringan. Inovasi teknologi, pengembangan lahan produksi, standarisasi dan sertifikasi produk, juga perlu ditingkatkan.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari-Maret 2021 mencapai US$48,90 miliar, atau meningkat 17,11% dibanding periode sama 2020 lalu. Adapun, nilai ekspor florikultura pada tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Pada 2018 nilai ekspor US$12,07 juta, pada 2019 sebesar US$13,53 juta dan pada 2020 tercatat US$19,98 juta.(OL-11)

 

 

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya