Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PT Total Oil Indonesia memutuskan untuk menutup seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di Indonesia. Langkah tersebut ternyata sudah diberlakukan sejak akhir 2020 lalu.
Marketing Manager Total Oil Indonesia Magda Naibaho mengungkapkan, telah melepaskan bisnis retail fuel atau bahan bakar di Indonesia di 18 SPBU yang tersebar di Jabodetabek dan Bandung.
"Iya betul (tutup SPBU). Keputusan ini selaras dengan strategi Total secara global dalam hal manajemen portofolio kami secara aktif," ungkap Magda saat dikonfirmasi, Kamis (6/5).
Magda menambahkan, PT Total Oil Indonesia yang hadir di Indonesia sejak 2003 dan tetap beroperasi untuk menyediakan produk dan layanan di Indonesia, seperti pelumas dan produk lainnya.
Dikutip laman resmi PT Total Oil Indonesia, disebut mengawali bisnis pelumas dengan pendistribusian berbagai produk secara nasional dengan merek Total dan ELF. TOTAL memulai pasar bahan bakar ritel (SPBU) pada 2009 dengan 18 SPBU.
Perusahaan energi asal Prancis yang berdiri sejak 1968 itu menyatakan beroperasi di 130 negara dan didukung 98 ribu karyawan.
Perusahaan itu bekerja dalam mengeksplorasi, memproduksi, mengolah, memasarkan, dan mendistribusikan energi dalam berbagai bentuk untuk melayani konsumen. Total E&P Indonesie diketahui mengelola salah satu blok gas terbesar RI, yakni di Blok Mahakam. (OL-13)
Baca Juga: Kedapatan Ngumpet Di Gulungan Kain Pemudik Disuruh Balik
Kesepakatan bersama ini tidak hanya merupakan upaya penegakan hukum, tetapi juga wujud komitmen pemerintah dalam melindungi konsumen agar memperoleh BBM dan gas bumi sesuai haknya.
Pemilik Sefas Group kian menjadi sorotan publik setelah membeli seluruh SPBU Shell di Indonesia.
Pengamat energi sekaligus Founder Pri Agung Rakhmanto menyebut bisnis ritel tasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) masih prospektif di dalam negeri.
SHELL Indonesia resmi mengalihkan kepemilikan seluruh jaringan stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) di Indonesia ke perusahaan gabungan (joint venture) baru antara Citadel dan Sefas.
Pengawas Lapangan SPBU Batakan Esra mengatakan ketersediaan BBM bergantung pada pasokan dari Pertamina. Ia menduga terjadi keterlambatan distribusi dari pusat.
GUBERNUR Kalimantan Timur H Rudy Mas’ud melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Samarinda,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved