Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Ekspor Minyak Sawit Meroket Jadi 3,24 Juta Ton

Insi Nantika Jelita
30/4/2021 18:05
Ekspor Minyak Sawit Meroket Jadi 3,24 Juta Ton
Seorang pekerja mengangkut tandan buah segar kelapa sawit dari dalam rakit di Desa Rantau Bais, Rokan Hilir, Riau.(Antara/Aswaddy Hamid.)

EKSPOR minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) pada Maret 2021 mencapai 3,24 juta ton atau 62,7% lebih tinggi dari ekspor Februari yang berada di angka 1,99 juta ton. Kenaikan harga dan volume diperkirakan menghasilkan nilai ekspor sawit pada Maret sekitar US$ 3,74 miliar atau 80% lebih tinggi dari perkiraan ekspor bulan Februari sebesar US$2,08 miliar.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mukti Sardjono menyebut hal itu dalam keterangan yang diterima wartawan, Jumat (30/4). "Produksi minyak sawit Indonesia pada Maret 2021 naik lebih dari 20% menjadi 3,71 juta ton. Kenaikan yang sangat tinggi ini merupakan limpahan produksi Februari yang sebesar 3,07 juta ton, 10% lebih rendah dari Januari," ujar Mukti.

Secara year on year (yoy) sampai dengan Maret, Gapki mencatat, produksi CPO 2021 1,6% lebih tinggi. Kenaikan produksi pada Maret sebesar 633 ribu ton, lebih kecil dari kenaikan ekspor dan konsumsi dalam negeri yang totalnya diperkirakan mencapai sekitar 1,4 juta ton. "Keadaan ini menyebabkan stok akhir turun dari 4,02 juta ton menjadi 3,20 juta ton," jelas Mukti.

 

Untuk konsumsi CPO dalam negeri tercatat sebesar 1,59 juta ton, sedikit terkoreksi dibandingkan dengan Februari sebesar 1,6 juta ton. Adapun konsumsi minyak sawit untuk biodiesel juga dilaporkan minus 0,5% menjadi 625 ribu ton dari 635 ribu ton pada Februari dan oleokimia minus 3,4% menjadi 168 ribu ton dari 174 ribu ton. Secara yoy sampai dengan Maret 2021, konsumsi dalam negeri 3,8% lebih tinggi dari 2020.

"BMKG memperkirakan kemarau akan dimulai pada April 2021. Oleh karena itu, petani perlu melakukan antisipasi dan meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran agar produksi tidak terganggu," pungkas Mukti. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya