Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
BURSA Efek Indonesia (BEI) berencana mengubah metodologi penyesuaian bobot (weighted average) di indeks saham berdasarkan penyesuaian free float mulai Juni 2021 hingga Mei 2022.
Penggunaan free float dalam pembobotan indeks saham dinilai umum diterapkan oleh bursa dan penyedia indeks global lainnya.
"Untuk semua indeks yang ada saat ini, akan dilakukan perubahan metodologi penghitungannya secara bertahap. Dari Full Market Capitalization menjadi Capped Adjusted Free Float Market Capitalization Weighted Average," ujar Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi dalam keterangan resmi, Sabtu (24/4).
Baca juga: BEI Masih Evaluasi 19 Calon Emiten
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa penghitungan dengan cara Full Market Capitalization mengacu pada kapitalisasi pasar. Sedangkan, acuan yang digunakan dalam Capped Adjusted Free Float Market Capitalization Weighted Average ialah free float.
Hasan mengatakan data free float sudah tersedia secara harian di BEI. Adapun pengertian free float dalam penghitungan indeks ialah total saham scripless yang dimiliki oleh investor dengan kepemilikan kurang dari 5%, lalu tidak termasuk saham yang dimiliki oleh manajemen dan treasury stock.
Baca juga: 2,5 Peserta Kartu Prakerja Sudah Terima Insentif
Acuan free float digunakan sebagai penyesuaian atas kapitalisasi pasar yang digunakan dalam penghitungan Indeks. Selain itu, penyesuaian indeks berdasarkan free float akan mengurangi beban dalam mengelola index fund dan Exchange Trade Fund (ETF). Sebab, saham dengan free float kecil akan memiliki bobot yang lebih rendah.
"BEI pernah melakukan switching penghitungan indeks dari Full Market Capitalization ke Capped Adjusted Free Float Market Capitalization, berjalan dengan baik dan lancar. Serta mendapat tanggapan positif dari pelaku pasar," imbuh Hasan.
Tujuan dari pengubahan metode penghitungan bobot, yaitu untuk mengembangkan metode penghitungan dan proses review indeks yang lebih seragam dan sejalan dengan indeks global. Diharapkan, indeks menjadi lebih menarik untuk dijadikan sebagai underlying produk investasi. Serta, mendorong emiten untuk menambah porsi saham free float.(OL-11)
Di tengah perubahan lanskap kewirausahaan global, pelaku wirausaha kini dihadapkan pada tantangan membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
PENURUNAN daya saing Indonesia di tingkat global dinilai mengkhawatirkan. Terlebih penurunan daya saing itu utamanya disebabkan oleh penurunan peringkat efisiensi pemerintah.
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Pembentukan Badan Otorita Tanggul Laut (giant sea wall) masih dalam proses.
Investasi asing di sektor properti Bali menunjukkan lonjakan tajam sejak beberapa tahun terakhir. Data terbaru mencatat kenaikan minat investor mancanegara hingga 85%
SANDINATION bersama Yayasan Indonesia Setara (YIS) kembali menghadirkan program Sahabat Sandi Naik Kelas (Si Iklas).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Konflik Iran-Israel berpotensi membawa dampak langsung ke pasar keuangan global, termasuk ke pasar saham Indonesia. Kemarin IHSG terkoreksi 1,74%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved