Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Sistem Pangan Masa Depan Bisa Tingkatkan Produk Pertanian

M. Iqbal Al Machmudi
19/4/2021 14:49
Sistem Pangan Masa Depan Bisa Tingkatkan Produk Pertanian
Petani membajak sawah menggunakan traktor di Kecamatan Koto Tangah, Sumatera Barat.(Antara)

PRINSIP sistem pangan di masa depan penting untuk meningkatkan hasil pertanian setelah pandemi covid-19. Hal itu diungkapkan Deputi bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Bidang Perekonomian Musdalifah Machmud.

"Sudah sering dilakukan sistem pertanian yang berkelanjutan. Seperti pemanfaatan sumber pangan berkelanjutan dengan penggunaan lahan dan air yang efektif," ujar Musdalifah dalam diskusi virtual, Senin (19/4).

Baca juga: Ekspor Pertanian Maret 2021 Meningkat Dua Digit

Selain itu, pertanian yang persisi dan inovatif juga dapat meminimalkan ketergantungan terhadap agro-input. Diperlukan juga self mapping rantai pasok pangan secara kolaboratif dengan seluruh stakeholder sistem pangan.

"Selanjutnya, local oriented dengan melakukan desentralisasi. Sehingga, meningkatkan produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor," imbuh Musdalifah.

Kemudian, melakukan transformasi model bisnis pangan yang lebih inovatif dan beradaptasi dengan perubahan teknologi. Serta, turut membangun sistem pangan yang lebih tahan dan luwes terhadap guncangan bencana dan dampak pandemi.

Baca juga: Bulog Ingin Pasok Beras untuk TNI, Polri dan ASN

Musdalifah optimistis prinsip sistem pangan membuat sektor pertanian semakin menjadi andalan. Terutama saat terjadi bencana alam maupun non-alam. Pada 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat minus 2,07%. Akan tetapi, sektor pertanian mampu tumbuh positif 1,75%.

"Sektor pertanian adalah penyelamat sektor perekonomian agar tidak makin terperosok atau menahan laju kontraksi ekonomi. Karena sektor tersebut berkontribusi positif," pungkasnya.(OL-11)
 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya