Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PERUM Bulog memiliki keinginan untuk menjadi pemasok beras bagi TNI, Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal itu diungkapkan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.
Bahkan, dia mengaku sudah menemui Panglima TNI, Kapolri, hingga Menteri Keuangan untuk merealisasikan rencana tersebut. Menurutnya, upaya itu dapat menambal hilangnya kontribusi Bulog dalam program bantuan sosial (bansos), atau dikenal sebagai bansos beras sejahtera (rastra).
"Saya ingin Bulog kembali produksi beras untuk TNI, Polri dan ASN seluruh Indonesia. Saya ingin meraih pasar kembali dari TNI, Polri dan ASN ini," jelas Buwas, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (3/2).
Baca juga: Bulog Siapkan Beras Berbahan Jagung, Sagu dan Singkong
Buwas mengaku juga belajar dari pengalaman pribadi saat masih bertugas di kepolisian. Saat itu, program pasokan beras dari Bulog terpaksa diputus, karena buruknya kualitas beras yang diperoleh.
Atas dasar itu, Buwas menjamin bahwa kualitas beras yang diberikan Bulog kali ini jauh lebih bagus dan murah. Hal ini juga sejalan dengan rencana Bulog untuk memproduksi beras sendiri.
"Jadi, pengalaman saya dulu di Polri mendapatkan beras bulog tidak baik, sehingga diputus. Daripada beras ini tidak dijual, lalu dipaksa untuk pakai beras Bulog. Padahal kualitasnya rendah," imbuh Buwas.
Baca juga: Bulog Pastikan Beras Program Bansos Tepat Kualitas
Sebagai gambaran, dia menyoroti besaran tunjangan beras yang diterima ASN, yakni sekitar Rp7.200 per kilogram (kg) beras. Tunjangan ini diatur dalam Peraturan Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor 67 Tahun 2020 tentang Tunjangan Beras dalam Bentuk Natura dan Uang.
Besaran tunjangan untuk pegawai setiap bulan sebesar 10 kg beras, dengan perhitungan Rp8.000 per kg. Jika diberikan dalam bentuk uang tunai, nominalnya mencapai Rp7.242 per kg atau Rp72.420 per orang tiap bulannya.
"Mereka selama ini belinya Rp12.000 di pasar bebas. Jadi, mereka sebenarnya nombok, tapi tidak pernah protes karena tidak tahu. Kalau beli di Bulog, beras premium kita sesuaikan harga, sehingga lebih murah," pungkasnya.(OL-11)
Penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) akan dilakukan melalui dua skema.
Bantuan ini, sambung Rizky, bersumber dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Perum Bulog.
Masyarakat yang menerima tersebut berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang setiap bulannya diperbaharui.
Pendistribusian beras cadangan pangan pemerintah pusat telah diperiksa secara langsung guna memastikan kualitas harum, warna baik.
BULOG mulai menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke masyarakat dan pasar. Hal itu dinilai jadi angin segar bagi masyarakat saat harga beras tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved