Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PERUM Bulog memiliki keinginan untuk menjadi pemasok beras bagi TNI, Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal itu diungkapkan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.
Bahkan, dia mengaku sudah menemui Panglima TNI, Kapolri, hingga Menteri Keuangan untuk merealisasikan rencana tersebut. Menurutnya, upaya itu dapat menambal hilangnya kontribusi Bulog dalam program bantuan sosial (bansos), atau dikenal sebagai bansos beras sejahtera (rastra).
"Saya ingin Bulog kembali produksi beras untuk TNI, Polri dan ASN seluruh Indonesia. Saya ingin meraih pasar kembali dari TNI, Polri dan ASN ini," jelas Buwas, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (3/2).
Baca juga: Bulog Siapkan Beras Berbahan Jagung, Sagu dan Singkong
Buwas mengaku juga belajar dari pengalaman pribadi saat masih bertugas di kepolisian. Saat itu, program pasokan beras dari Bulog terpaksa diputus, karena buruknya kualitas beras yang diperoleh.
Atas dasar itu, Buwas menjamin bahwa kualitas beras yang diberikan Bulog kali ini jauh lebih bagus dan murah. Hal ini juga sejalan dengan rencana Bulog untuk memproduksi beras sendiri.
"Jadi, pengalaman saya dulu di Polri mendapatkan beras bulog tidak baik, sehingga diputus. Daripada beras ini tidak dijual, lalu dipaksa untuk pakai beras Bulog. Padahal kualitasnya rendah," imbuh Buwas.
Baca juga: Bulog Pastikan Beras Program Bansos Tepat Kualitas
Sebagai gambaran, dia menyoroti besaran tunjangan beras yang diterima ASN, yakni sekitar Rp7.200 per kilogram (kg) beras. Tunjangan ini diatur dalam Peraturan Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor 67 Tahun 2020 tentang Tunjangan Beras dalam Bentuk Natura dan Uang.
Besaran tunjangan untuk pegawai setiap bulan sebesar 10 kg beras, dengan perhitungan Rp8.000 per kg. Jika diberikan dalam bentuk uang tunai, nominalnya mencapai Rp7.242 per kg atau Rp72.420 per orang tiap bulannya.
"Mereka selama ini belinya Rp12.000 di pasar bebas. Jadi, mereka sebenarnya nombok, tapi tidak pernah protes karena tidak tahu. Kalau beli di Bulog, beras premium kita sesuaikan harga, sehingga lebih murah," pungkasnya.(OL-11)
Bulog Surakarta menyatakan sangat mencukupi, karena stok di gudang se-Solo Raya saat ini mencapai 82 ribu ton lebih.
STOK beras di gudang Bulog akhirnya menembus 4 juta ton yang berhasil tercapai pada 29 Mei 2025. Dari jumlah itu 2,4 juta ton di antaranya berasal dari serapan gabah/beras produksi domestik.
PERUM Bulog mencatat serapan gabah dan beras menembus lebih dari 2,1 juta ton per Mei 2025. Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga
petani merasa senang karena Bulog menerima GKP dengan harga baik, yakni Rp6.500 per kilogram.
PERUM Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal. Serapan itu disebut merupakan angka tertinggi sepanjang Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog.
Ia menjelaskan, gabah yang diserap diwujudkan untuk bantuan pangan pada masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved