Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SECARA kumulatif dalam periode Januari-Maret 2021 (triwulan I 2021), Indonesia memiliki neraca perdagangan surplus sebesar US$5,5 miliar. Hal itu terjadi lantaran di periode yang sama, kinerja ekspor mengalami pertumbuhan 17,11% sedangkan impor hanya tumbuh 10,76%.
Kinerja ekspor dan impor nasional itu merupakan sinyal baik bagi perekonomian nasional. Itu mengindikasikan industri mulai bergeliat dan investasi bergerak. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto berharap tren itu terjaga hingga pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa pulih dan berdiri di zona positif sesuai dengan target pada 2021.
Dengan kenaikan ekspor yang tinggi tentu akan berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi triwulan I. Ini karena kontribusinya sekitar 20%-21% sebagai faktor penambah.
"Impor sebagai faktor pengurang itu sebesar 19%-20%. Jadi dengan performa ekspor dan impor yang bagus selama Januari-Maret tentu dia akan berpengaruh bagus pada pertumbuhan ekonomi triwulan I yang akan kami rilis pada 5 Mei," imbuhnya.
"Perlu saya sampaikan nilai ekspor impor yang baru saja dirilis hanya nilai ekspor dan impor barang. Nanti masih ada tambahan mengenai ekspor impor jasa yang akan menjadi pelengkap dalam penghitungan pertumbuhan ekonomi. Tapi bagusnya pertumbuhan ekspor impor ini akan berpengaruh positif pada triwulan I 2021," pungkas Kecuk, panggilan akrabnya. (OL-14)
Pelaku usaha mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam mempermudah perizinan impor dengan menghapus kebijakan kuota.
Industri tekstil nasional tengah mengalami tekanan berat disebabkan massifnya impor produk jadi dari Tiongkok sehingga mengganggu daya saing industri.
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie mengingatkan Indonesia tengah menghadapi ancaman serius berupa tsunami barang impor.
Mendag Budi Santoso menyatakan belum melihat adanya indikasi kekhawatiran akan banjir impor pasca-pengaturan deregulasi dan relaksasi kebijakan impor
Center of Economic and Law Studies (Celios) meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut mengaudit data pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pada jajaran kabinet Merah Putih untuk melakukan percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di desa
Tulus Abadi menuding angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tidak tidak mencerminkan kondisi masyarakat di lapangan.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
SULAWESI dan Jawa menjadi dua wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan II-2025.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2025 tumbuh sebesar 5,12% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved