Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Pandemi Covid-19 Membuat Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh Pesat

Putra Ananda
14/4/2021 17:48
Pandemi Covid-19 Membuat Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh Pesat
Menteri Kmunikasi dan Infotmatika Johnny G Plate dalam diskusi Denpasar 12(MI/Susanto)

PANDEMI covid-19 yang melanda Tanah Air membuat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia tumbuh pesat. Selama pandemi, sektor komunikasi dan informasi menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 11 persen. Pada tahun 2024 nilai ekonomi dari sektor digital terproykesi mencapai USD 131 milyar. 

"Oleh karena itu kita perlu mengelola ekonomi digital ini dengan baik. Kita mendorong adanya digital start up Tanah Air yang mampu menjadi unicorn dan decacorn yang lebih banyak," ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate saat menyampaikan paparannya dalam webinar Denpasar 12 yang mengangkat tema 'Peta Jalan Indonesia Digital 2024: Arah dan Kebijakan' yang berlangsung pada Rabu (14/4). 

Sepanjang 2020, dikatakan oleh Johnny, Indonesia telah memiliki 64 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sudah terdigitalisasi dengan platform digital. Angka tersebut terus bertumbuh. Di kuartal 2021 sudah ada 11 juta UMKM baru yang juga turut bertransformasi menggunakan platform digital dalam mendukung usaha mereka. 

"Kerja besar harus kita lakukan dengan mengkampanyekan secara besaran-besaran seperti kampanye bangga buatan Indonesia dan berwisata di Indonesia. Jangan sampai ruang digital Indonesia dibanjiri produk-produk UMKM bangsa lain," lanjutnya. 

Untuk mendukung proses transformasi pertumbuhan ekonomi digital yang lebih optimal, Johnny menyebut saat ini Indonesia membutuhkan paling sedikit 9 juta sumber daya manusia (SDM) digital siap pakai. SDM tersebut dibutuhkan untuk menunjang kebutuhan tenaga kerja di sektor digital. 

"Kita butuh 9 juta orang seabgai tenaga digital yang dibutuhkan selama 15 tahun untuk mendukung transformasi digital Indonesia," ungkapnya. 

Terkait ketersediaan infrastruktur penunjang transformasi digital di Indonesia, Johnny menyebut saat ini pemerintah telah membangun 342.239 meter kabel fiber optik yang terbentang di darat maupun laut. Ketersediaan infrastruktur kabel optik ini dinilai oleh Johnnny merupakan jaringan pita lebar nasional sebagai jalur transmisi data. 

"Ada 4 sektor strategis yang jadi perhatian. pertama, infrastrutktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, masyarakat digital," paparnya. 

Baca juga : Grab Holding Inc Berencana Melantai di Bursa Saham AS

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Muhammad Farhan menjelaskan, tidak dapat dipungkiri struktur demografis serta ekonomi sektor digital telah menopang pertumbuhan ekonomi Tanah Air di masa pandemi. Oleh karena itu, Farhan menyebut perhatian terhadap digitalisasi ekonomi merupakan sebuah keniscayaan yang harus segera dilakukan. 

"Kita bisa mengubah Indonesia dari konsumen sektor digital menjadi produsen teknologi digital melalui investasi pada berbagai platform," jelas Farhan. 

Farhan menilai, salah satu peluang ekonomi digital yang dapat dimanfaatkan secara maksimal ialah pengembangan industri video games. Berdasarkan data yang ada, Farhan menyebut industri video games bisa memberikan nilai ekonomi tertinggi di sektor digital. 

Parra pencipta atau kreator video games berpeluang mendatangkan nilai ekonomi yang tinggi. Oleh karena itu pengembangan industri video games di Tanah Air membutuhkan keseriusan yang sangat tinggi," jelasnya. 

Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai NasDem Lestari Moerdijat mengungkapkan teknologi digital telah menjadi tulang punggung dan pembangkit pembangunan. Teknologi digital mejadi pembeharu dalam aspek kehidupan saat ini. 

"Dalam pandemi ini selama setahun kita melihat betapa pertumbuhan teknologi digital sangat luar biasa. Teknologi digital membawa kebangkitan ekonomi," ungkap wanita yang akrab disapa oleh Rerie ini. 

Rerie melanjutkan berdasarkan komposisi penduduk terdapat 28,8 persen generasi milenial dan 27,9 persen generasi Z. Ini artinya lebih dari 50 persen generasi yang memiliki karakter digital native. Mereka memegang peranan dalam kehidupan kita bukan hanya saat ini tapi juga ke depan nanti. 

"Kedua generasi tersebut sudah pasti akan mengandalkan teknologi dalam kehidupan termasuk dalam bekerja dan berusaha," ungkapnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya