Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Grab Holdings inc, penyedia layanan on-demand di Asia Tenggara, berencana melantai di bursa saham Amerika Serikat (AS).
"Merupakan suatu kebanggaan bagi kami untuk dapat mewakili Asia Tenggara di pasar terbuka global. Langkah ini merupakan pencapaian dari perjalanan kami dalam memberikan akses kepada setiap orang untuk dapat menikmati kemajuan ekonomi digital," kata CEO Grab, Anthony Tan, dalam keterangan pers, dikutip Rabu (14/4).
Grab akan melakukan initial public offering (IPO) dan menjadi perusahaan terbuka di AS bekerja sama dengan Altimeter Growth Corp. Saham GRAB akan diperdagangkan dalam beberapa bulan ke depan.
Keputusan mereka untuk IPO didasari kinerja keuangan pada tahun 2020 lalu, di tengah pandemi virus corona Grab mencatat gross merchandise value sekitar US$12,5 miliar.
Nilai tersebut melebihi angka GMV mereka sebelum pandemi dan naik dua kali lipat dibandingkan 2018.
Di tingkat Asia Tenggara, Grab mengantongi 72 persen total GMV untuk layanan transportasi atau ride-hailing dan 50 persen total GMV untuk layanan pesan-antar makanan.
Sementara itu, Grab juga memiliki 23 persen total payments volume (TPV) untuk pembayaran dengan dompet digital.
Grab akan terdaftar di bursa saham Amerika Serikat berdasarkan kesepakatan bisnis dengan Altimeter Growth. Menurut rencana Altimeter Growth dan Grab bersama-sama akan dimiliki penuh oleh perusahaan induk baru, gabungan perusahaan diprediksi memiliki valuasi ekuitas, berdasarkan pro-forma, senilai US$39,6 miliar. (Ant/OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved