Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ASIAN Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman senilai US$450 juta kepada Indonesia guna membantu PT Bio Farma memperoleh dan menyalurkan vaksin untuk menangani virus korona secara aman dan efektif. Responsive Covid-19 Vaccines for Recovery (Recover) akan mendanai pembelian sekurang-kurangnya 65 juta dosis vaksin covid-19 bagi kelompok prioritas sesuai ketetapan pemerintah Indonesia.
Proyek tersebut didukung oleh Asia Pacific Vaccine Access Facility (Apvax) senilai US$9 miliar yang diluncurkan pada Desember 2020 untuk mendukung ketersediaan vaksin secara cepat dan adil bagi negara-negara berkembang anggota ADB. "Pandemi covid-19 telah berdampak sangat berat bagi masyarakat Indonesia. Recover akan membantu pemerintah melindungi jiwa dan memulihkan mata pencaharian," tutur Presiden ADB Masatsugu Asakawa melalui siaran pers yang diterima, Rabu (31/3).
Menurutnya, proyek tersebut akan membantu vaksinasi jutaan warga Indonesia yang rentan baik secara sosial maupun ekonomi. "Proyek ini juga akan membantu masyarakat yang memiliki risiko tertular yang tinggi serta bagi para pelayan masyarakat yang menyediakan layanan penting. ADB juga akan membantu pemerintah dan Bio Farma meningkatkan manajemen logistik dan menyalurkan vaksin secara lebih efektif," terang Asakawa.
Agar layak memperoleh pembiayaan lewat Apvax, vaksin harus memenuhi setidaknya satu dari tiga kriteria, yakni diadakan melalui Covid-19 Vaccines Global Access Facility (Covax), memenuhi syarat prakualifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), atau mendapat otorisasi dari otoritas regulator yang ketat (stringent regulatory authority atau SRA).
Pemerintah Indonesia menargetkan untuk memberi vaksinasi covid-19 pada 181,5 juta orang dan itu merupakan salah satu kegiatan vaksinasi terbesar di dunia. Setidaknya, per 30 Maret tercatat lebih dari 1,5 juta kasus positif covid-18 dan 40 ribu di antara mereka meninggal dunia.
Pandemi, kata Asakawa, berdampak signifikan terhadap penghidupan, terutama bagi kelompok miskin dan rentan. Sekitar 30 juta orang di Indonesia kehilangan pekerjaan atau mengalami pemotongan jam kerja, sehingga mengakibatkan naiknya angka kemiskinan.
Recover merupakan kelanjutan dari serangkaian bantuan ADB pada Indonesia untuk mengatasi tantangan pandemi. Sebelumnya ADB menyediakan hibah Asia Pacific Disaster Response Fund senilai US$3 juta yang disetujui pada April 2020.
Hibah tersebut membantu Kementerian Kesehatan menyalurkan peralatan dan pasokan medis penting serta pinjaman program Covid-18 Active Response and Expenditure (Cares) senilai US$1,5 miliar sebagai dukungan anggaran kesehatan masyarakat, sosial, dan ekonomi yang mendesak.
Program Cares dibiayai bersama oleh Department of Foreign Affairs and Trade Australia, Japan International Cooperation Agency, kerja sama pembangunan Jerman melalui KfW, dan Asian Infrastructure Investment Bank. ADB juga menyediakan dukungan pengetahuan yang memberi pemerintah beragam opsi untuk merespons pandemi serta strategi peluncuran vaksin. (OL-14)
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, pada kurun 2018-2023 lebih dari 1,8 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi rutin lengkap. Apa risiko bahayanya?
Ahli neurologi anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta R.A. Setyo Handryastuti mengungkapkan bahwa meningitis pada anak, seringkali sulit dideteksi
Dari 1.000 kasus ada 2 sampai 3 pasien cacar air memerlukan perawatan intensif karena infeksi pada paru.
Menurut data Globocan, sedikitnya 50 perempuan di Indonesia meninggal dunia setiap harinya akibat kanker serviks.
Seorang dokter spesialis anak Hapsari, menyarankan penggunaan konsep KLMNOPR untuk mengenali gejala demam berdarah (DB) pada anak.
Vaksinasi adalah cara penting untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya. Namun, banyak orang tua yang khawatir tentang keamanan dan efektivitas
BANK Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ ADB) mengungkapkan bahwa pandemi virus korona (Covid-19) mendorong 160 juta orang asia jatuh dalam kemiskinan.
Kawasan Asia yang sedang berkembang dapat terus tumbuh dengan kuat diiringi tekanan inflasi yang bakal berkurang.
Anak yang terkena ADB pada masa pertumbuhan, terutama saat bayi, akan berdampak pada susunan saraf di otak, sehingga tahapan tumbuh kembangnya akan tertinggal dan tidak bisa normal kembali.
ADB pada anak terjadi bila anak tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup melalui makanan.
Bayi yang mengalami anemia akan mengalami gejala klinis berupa iritabel atau merengek, lesu, dada berdebar-debar, sakit kepala sampai dengan tidak lincah saat berlari.
Inilah kesepakatan formal pertama di antara kedua lembaga tersebut di tingkat negara, setelah bekerja sama pada tingkat dunia selama bertahun-tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved