Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEREKONOMIAN Indonesia di 2021 diprediksi masih bisa tumbuh hingga 5%. Angka tersebut lebih tinggi dari proyeksi World Bank (Bank Dunia) yang hanya 4,4%.
Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi menjelaskan untuk mencapai level perekonomian di atas 5% harus mengerti algoritmanya. Penurunan perekonomian 2020 berbeda dengan 1998 pada saat itu pemulihan perekonomian agak lambat karena memang masalahnya dari sisi ekonomi langsung. Sementara pada 2020 terjadi karena covid-19. Jadi secara perhitungan ekonomi, apabila pandemi mereda maka ekonomi akan naik.
"Jadi ketika perekonomian turun, maka di tahun berikutnya jika penyebabnya sudah hilang akan naik. Itu disebut dengan technical rebound. Bank Dunia yang memprediksi perekonomian Indonesia naik 4,4% dan IMF 4,8% semua ini sebetulnya melihat potensi rebound cukup tinggi," kata Fithra saat dihubungi, Sabtu (27/3).
Dari Lembaga Kebijakan Publik Next Policy juga melihat ada 3 skenario tumbuhnya perekonomian Indonesia. Pertama, skenario optimistis di level 5,6%. Kedua, skenario moderat 4,8%. Ketiga, skenario pesimistis 3,5%.
Bila dibandingkan dengan tahun lalu, maka padA 2021 akan naik tetapi yang harus dijaga adalah stabilisasi ekonomi pada 2022 agar bisa tetap tumbuh di atas 5%. Sehingga ini yang harus diperhatikan jangan sampai terjadi perekonomian yang fluktuatif sehingga menyebabkan penurunan.
"Oleh karena itu pemerintah harus melakukan 2 intervensi yakni bidang kesehatan dan fiskal seperti vaksinasi, pembatasan sosial, dan pelarangan mudik dalam rangka pencegahan penularan. Kalau menciptakan gelombang baru, maka ekonomi juga akan sulit tumbuh," ujarnya.
Untuk intervensi fiskal juga harus agresif dari sisi besaran dan harus lebih efektif serta tepat sasaran. Jika 2 intervensi tersebut bisa dilakukan maka bisa jadi akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya tinggi, tetapi berkelanjutan.
"Sebetulnya untuk pertumbuhan ekonomi di 2021 4-5% itu masih bisa. karena secara teknis masih bisa dimungkinkan yang terpenting ialah sustainable," ungkap Fithra.
Baca juga : Muslimapp Dukung Pengusaha NU Bangun Ekosistem Bisnis Digital
Selain itu, Fithra menjelaskan, terdapat beberapa sektor yang mampu melesat di 2021, yakni sektor kesehatan, informasi teknologi, dan pertanian.
"Belajar dari 2020 kita bisa mengharapkan dari ketiga sektor itu minimal dan menjaga pertumbuhan di 2021. Apa lagi sektor teknologi bisa menjadi platform di sektor lainnya," jelasnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan LPEM FEB UI bahwa pelaku UMKM yang survive selama pandemi adalah yang bisa mengandalkan sektor teknologi atau digital platform.
"Ini juga bisa menghidupkan sektor yang lainnya seperti restoran, tekstil, jual beli barang dan jasa yang mana pertumbuhan juga bisa tinggi dan mendongkrak juga," tukasnya.
Sementara itu, Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menilai kebijakan yang harus dipertimbangkan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian ialah dari sisi penawaran dan permintaan..
"Sisi demand contohnya meningkatkan daya beli masyarakat agar masyarakat bisa membeli produk barang dan jasa agar meningkatkan konsumsi. Karena pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagian besar didrive oleh konsumsi masyarakat," ujarnya.
Kemudian sisi supply misalnya mendorong investasi masuk ke Indonesia lebih banyak dan mendorong investasi domestik lebih besar. Menurut Esther selama ini investasi lebih banyak di dorong investor domestik bukan investasi asing.
"Kemudian memberikan kemudahan untuk ekspor dan menekan impor. Mempercepat pencairan dana dana pemerintah untuk proyek dan memanfaatkan sektor yang bisa melesat yakni sektor komunikasi dan informasi karena ada perubahan pola masyarakat dalam menggunakan digitalisasi," jelasnya. (OL-7)
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Pada moda kereta api, diskon yang diberikan sebesar 30% untuk sebanyak 3.522.464 tempat duduk atau sebesar Rp300 miliar. Untuk angkutan udara PPN ditanggung pemerintah
advokat yang tergabung dalam Tim Advokat Penegak Hukum Anti Premanisme (Tumpas) melakukan audiensi dengan Polri
Komitmen dalam membangun UMKM ini sejalan dengan misi besar perusahaan untuk memperkuat jaringan distribusi makanan yang kuat di seluruh Indonesia.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun kembali mengungkit pandemi Covid-19 pada debat kedua Pilkada Jakarta 2024, Minggu (27/10) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved