Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5%, Begini Syaratnya

M. Iqbal Al Machmudi
27/3/2021 20:00
Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5%, Begini Syaratnya
Mobil melintas di atas jembatan layang NonTol Tanah Abang-Kampung Melayu(Antara/Hafidz Mubarak A)

PEREKONOMIAN Indonesia di 2021 diprediksi masih bisa tumbuh hingga 5%. Angka tersebut lebih tinggi dari proyeksi World Bank (Bank Dunia) yang hanya 4,4%.

Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi menjelaskan untuk mencapai level perekonomian di atas 5% harus mengerti algoritmanya. Penurunan perekonomian 2020 berbeda dengan 1998 pada saat itu pemulihan perekonomian agak lambat karena memang masalahnya dari sisi ekonomi langsung. Sementara pada 2020 terjadi karena covid-19. Jadi secara perhitungan ekonomi, apabila pandemi mereda maka ekonomi akan naik.

"Jadi ketika perekonomian turun, maka di tahun berikutnya jika penyebabnya sudah hilang akan naik. Itu disebut dengan technical rebound. Bank Dunia yang memprediksi perekonomian Indonesia naik 4,4% dan IMF 4,8% semua ini sebetulnya melihat potensi rebound cukup tinggi," kata Fithra saat dihubungi, Sabtu (27/3).

Dari Lembaga Kebijakan Publik Next Policy juga melihat ada 3 skenario tumbuhnya perekonomian Indonesia. Pertama, skenario optimistis di level 5,6%. Kedua, skenario moderat 4,8%. Ketiga, skenario pesimistis 3,5%.

Bila dibandingkan dengan tahun lalu, maka padA 2021 akan naik tetapi yang harus dijaga adalah stabilisasi ekonomi pada 2022 agar bisa tetap tumbuh di atas 5%. Sehingga ini yang harus diperhatikan jangan sampai terjadi perekonomian yang fluktuatif sehingga menyebabkan penurunan.

"Oleh karena itu pemerintah harus melakukan 2 intervensi yakni bidang kesehatan dan fiskal seperti vaksinasi, pembatasan sosial, dan pelarangan mudik dalam rangka pencegahan penularan. Kalau menciptakan gelombang baru, maka ekonomi juga akan sulit tumbuh," ujarnya.

Untuk intervensi fiskal juga harus agresif dari sisi besaran dan harus lebih efektif serta tepat sasaran. Jika 2 intervensi tersebut bisa dilakukan maka bisa jadi akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya tinggi, tetapi berkelanjutan.

"Sebetulnya untuk pertumbuhan ekonomi di 2021 4-5% itu masih bisa. karena secara teknis masih bisa dimungkinkan yang terpenting ialah sustainable," ungkap Fithra.

Baca juga : Muslimapp Dukung Pengusaha NU Bangun Ekosistem Bisnis Digital

Selain itu, Fithra menjelaskan, terdapat beberapa sektor yang mampu melesat di 2021, yakni sektor kesehatan, informasi teknologi, dan pertanian.

"Belajar dari 2020 kita bisa mengharapkan dari ketiga sektor itu minimal dan menjaga pertumbuhan di 2021. Apa lagi sektor teknologi bisa menjadi platform di sektor lainnya," jelasnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan LPEM FEB UI bahwa pelaku UMKM yang survive selama pandemi adalah yang bisa mengandalkan sektor teknologi atau digital platform. 

"Ini juga bisa menghidupkan sektor yang lainnya seperti restoran, tekstil, jual beli barang dan jasa yang mana pertumbuhan juga bisa tinggi dan mendongkrak juga," tukasnya.

Sementara itu, Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menilai kebijakan yang harus dipertimbangkan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian ialah dari sisi penawaran dan permintaan..

"Sisi demand contohnya meningkatkan daya beli masyarakat agar masyarakat bisa membeli produk barang dan jasa agar meningkatkan konsumsi. Karena pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagian besar didrive oleh konsumsi masyarakat," ujarnya.

Kemudian sisi supply misalnya mendorong investasi masuk ke Indonesia lebih banyak dan mendorong investasi domestik lebih besar. Menurut Esther selama ini investasi lebih banyak di dorong investor domestik bukan investasi asing.

"Kemudian memberikan kemudahan untuk ekspor dan menekan impor. Mempercepat pencairan dana dana pemerintah untuk proyek dan memanfaatkan sektor yang bisa melesat yakni sektor komunikasi dan informasi karena ada perubahan pola masyarakat dalam menggunakan digitalisasi," jelasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya