Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pemulihan Ekonomi Akibat Pandemi tidak Merata di Asia-Pasifik

M. Ilham Ramadhan Avisena
26/3/2021 20:00
Pemulihan Ekonomi Akibat Pandemi tidak Merata di Asia-Pasifik
Kendaraan melintas di Jalan layang non-tol Tanah-Abang-Kampung Melayu(Antara/Hafidz Mubarak A)

EKONOM dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, tidak meratanya pemulihan di negara-negara kasawan Asia Timur dan Pasifik merupakan bukti nyata pandemi covid-19 masih menjadi momok bagi perekonomian.

Diketahui sebelumnya, Bank Dunia merilis lapioran bertajuk Uneven Recovery dan menyatakan pemulihan ekonomi di negara kawasan Asia Timur dan Pasifik tidak merata. Sebab hanya dua negara di kawasan tersebut yang diprediksi memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi, yakni Tiongkok 8,1% dan Vietnam 6,6%. 

Dalam laporan itu pula Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,4% di 2021. Angka itu merupakan rerata pertumbuhan dari negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik

"Sebenarnya rilis dari Bank Dunia terkait pertumbuhan V-shaped cenderung terprediksi karena kedua negara yang disebutkan pada tahun lalu memang berhasil menangani pandemi dengan cepat dan tepat. Belum meratanya pertumbuhan di kawasan Asia dan Pasifik menunjukkan bahwa ketidakpastian terhadap covid-19 juga masih relatif ada di tahun ini," jelas Yusuf saat dihubungi, Jumat (26/3).

Dia bilang, proyeksi ekonomi Indonesia yang disebutkan akan tumbuh 4,4% sedianya masih berpeluang untuk dicapai. Apalagi di triwulan I 2021 beberapa indikator perekonomian menunjukkan perbaikan.

Baca juga : Proyeksi Ekonomi RI dari Bank Dunia Dinilai Terlalu Optimistis

"Misal, Indeks Kepercayaan Konsumen, PMI Manufaktur yang berada di level ekspansif, kemudian pertumbuhan ekspor dan impor yang meningkat cukup signifikan, dan yang tidak kalah penting terjadinya tren penurunan untuk kasus aktif covid-19 setidaknya dalam beberapa minggu terakhir," kata Yusuf.

Menurutnya, jika tren positif itu mampu dipertahankan, Indonesia berpeluang besar mencapai target pertumbuhan yang dipatok berkisar 4,5% hingga 5,3% di 2021. Apalagi dalam waktu dekat akan tiba momentum Ramadan dan lebaran yang umumnya mendorong aktivitas ekonomi.

Kondisi Ramadan dan lebaran tahun ini, imbuh Yusuf, harusnya bisa dimanfaatkan pemerintah lantaran ada pengalaman yang lebih menantang di 2020. 

"Secara historis, seharusnya pertumbuhan kuartal tertinggi dalam satu tahun, terjadi ketika momentum Ramadan dan lebaran," pungkas Yusuf. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya