Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
EKONOM dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, tidak meratanya pemulihan di negara-negara kasawan Asia Timur dan Pasifik merupakan bukti nyata pandemi covid-19 masih menjadi momok bagi perekonomian.
Diketahui sebelumnya, Bank Dunia merilis lapioran bertajuk Uneven Recovery dan menyatakan pemulihan ekonomi di negara kawasan Asia Timur dan Pasifik tidak merata. Sebab hanya dua negara di kawasan tersebut yang diprediksi memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi, yakni Tiongkok 8,1% dan Vietnam 6,6%.
Dalam laporan itu pula Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,4% di 2021. Angka itu merupakan rerata pertumbuhan dari negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik
"Sebenarnya rilis dari Bank Dunia terkait pertumbuhan V-shaped cenderung terprediksi karena kedua negara yang disebutkan pada tahun lalu memang berhasil menangani pandemi dengan cepat dan tepat. Belum meratanya pertumbuhan di kawasan Asia dan Pasifik menunjukkan bahwa ketidakpastian terhadap covid-19 juga masih relatif ada di tahun ini," jelas Yusuf saat dihubungi, Jumat (26/3).
Dia bilang, proyeksi ekonomi Indonesia yang disebutkan akan tumbuh 4,4% sedianya masih berpeluang untuk dicapai. Apalagi di triwulan I 2021 beberapa indikator perekonomian menunjukkan perbaikan.
Baca juga : Proyeksi Ekonomi RI dari Bank Dunia Dinilai Terlalu Optimistis
"Misal, Indeks Kepercayaan Konsumen, PMI Manufaktur yang berada di level ekspansif, kemudian pertumbuhan ekspor dan impor yang meningkat cukup signifikan, dan yang tidak kalah penting terjadinya tren penurunan untuk kasus aktif covid-19 setidaknya dalam beberapa minggu terakhir," kata Yusuf.
Menurutnya, jika tren positif itu mampu dipertahankan, Indonesia berpeluang besar mencapai target pertumbuhan yang dipatok berkisar 4,5% hingga 5,3% di 2021. Apalagi dalam waktu dekat akan tiba momentum Ramadan dan lebaran yang umumnya mendorong aktivitas ekonomi.
Kondisi Ramadan dan lebaran tahun ini, imbuh Yusuf, harusnya bisa dimanfaatkan pemerintah lantaran ada pengalaman yang lebih menantang di 2020.
"Secara historis, seharusnya pertumbuhan kuartal tertinggi dalam satu tahun, terjadi ketika momentum Ramadan dan lebaran," pungkas Yusuf. (OL-7)
Sebanyak enam negara Asia dipastikan lolos otomatis ke Piala Dunia 2026. Kepastian tersebut muncul seiring beresnya kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia putaran ketiga.
Selama dua dekade terakhir, Macau berkembang menjadi pusat destinasi kuliner dunia, memperkuat posisinya sebagai Pusat Pariwisata dan Rekreasi Dunia.
Di Singapura, lonjakan kasus tercatat namun masih berada dalam pola musiman yang lazim terjadi setiap tahun.
Kemenkes juga terus mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan dasar seperti mencuci tangan, menggunakan masker saat batuk atau pilek,
Departemen Kesehatan Kota Ho Chi Minh belum lama ini meminta rumah sakit untuk meningkatkan pemeriksaan dan memberlakukan lagi kewajiban menggunakan masker.
Perayaan 25 tahun berkarya Wali akan kembali membawakan lagu-lagu yang pernah populer seperti Cari Jodoh, Yank, Cari Berkah, Nenekku Pahlawanku, hingga Doaku Untukmu Sayang.
Pemerintah memastikan tidak akan mengadopsi data kemiskinan yang dirilis Bank Dunia.
AWAL April 2025, Bank Dunia melalui Macro Poverty Outlook menyebutkan pada tahun 2024 lebih dari 60,3% penduduk Indonesia atau setara dengan 171,8 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan.
Di balik status Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah ke atas, Bank Dunia mengungkapkan fakta mencengangkan: 60,3% dari total populasi Indonesia hidup dalam garis kemiskinan
Indonesia diproyeksikan hanya memiliki pertumbuan ekonomi rata-rata 4,8% hingga 2027. Adapun, rinciannya adalah 4,7% pada 2025, 4,8% pada 2026, dan 5% pada 2027.
Reformasi struktural untuk mempercepat pertumbuhan produktivitas, di samping kehati-hatian fiskal dan moneter, merupakan kunci untuk memajukan agenda pertumbuhan pemerintah.
Pengurusan izin usaha di Tanah Air masih membutuhkan waktu hingga 65 hari. Berbeda jauh dengan negara-negara maju dalam memproses izin bisnis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved