Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
MENTERI Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar menyebut Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa menjadi faktor penting untuk menahan laju kemiskinan di wilayah desa.
"Pada 2020, Padat Karya Tunai Desa (PKTD) dan BLT Dana Desa menjadi salah satu faktor penting di dalam menahan kemiskinan di desa. Berikut, menahan jumlah pengangguran di desa," ungkap Abdul dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/2).
Baca juga: 521 RT Berstatus Zona Merah Selama PPKM Mikro
Menurutnya, dana bantuan itu mampu menahan kenaikan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang lebih baik daripada di kota pada Februari-Agustus 2020. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), angka TPT di perkotaan meningkat 6% dan di pedesaan hanya 0,79%.
"Hasil survei angkatan kerja nasional BPS, pengangguran di kota naik 2,06 juta jiwa dan di desa naik 606 ribu jiwa," imbuh Abdul.
Sementara itu, persentase kemiskinan di desa dapat diturunkan dengan adanya BLT dan PKTD. Berdasarkan data BPS, tingkat kemiskinan di pedesaan hanya naik 0,38%, sedangkan di perkotaan naik 0,65%.
Baca juga: Manfaatkan Dana Desa untuk Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni
"Jika dihitung, maka di kota kemiskinan naik 880 ribu jiwa. Di pedesaan naik 250 ribu jiwa. Kami berharap PKTD dan BLT Dana Desa menjadi keberhasilan, dari desa tertinggal menjadi desa mandiri," pungkasnya.
Diketahui, anggaran Dana Desa pada 2021 dialokasikan sebesar Rp72 triliun untuk 74.961 desa. Kemudian, dibagi untuk PKTD sebesar Rp37,08 triliun dan BLT Dana Desa Rp29,16 triliun. Berikut, kegiatan desa aman covid-19, termasuk PPKM mikro, sebesar Rp5,76 triliun.(OL-11)
Lembaga Riset dan Data Analisis Sigmaphi 118,73 juta orang atau 42,9% penduduk Indonesia pada tahun 2023 hidup dalam kondisi tidak layak.
Di balik keindahan alamnya yang memukau dan semangat masyarakatnya yang tak kenal lelah, Gorontalo masih bergulat dengan dua "luka" kronis: kemiskinan dan kesenjangan
SEKTOR usaha ultramikro, mikro, kecil dan menengah (UMKM) membutuhkan ekosistem yang sehat agar bisa naik kelas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kenaikan angka kemiskinan di Ibu Kota Jakarta pada Maret 2025 dipicu oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan garis kemiskinan dan ketidakstabilan harga kebutuhan pokok.
Kemiskinan di wilayahnya masih tinggi terutama kategori miskin ekstrem yang jumlahnya mencapai 44.462 kepala keluarga. Sementara jumlah warga miskin tercatat 35.818 kepala keluarga.
Koperasi merupakan institusi modern yang mampu menyejahterakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved