Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
BANK sentral masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Saat ini, suku bunga acuan berada di level 3,75% setelah diturunkan sebanyak lima kali di 2020 sebesar 125 basis poin.
"Ini (suku bunga acuan) merupakan suku bunga acuan terendah sejak 2013. Kalau ditanya apakah kami masih mempunyai ruang untuk turun? Masih ada ruang," ujarnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR, Selasa (9/2).
Hanya, sambung Perry, penurunan suku bunga acuan dilakukan dengan mempertimbangan efektivitas kebijakan tersebut pada stabilitas nilai tukar rupiah, stabilitas eksternal, dan dampaknya pada pemulihan ekonomi.
Atas syarat kondisional itu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Januari 2021 bank sentral tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 3,75%. "Tentu saja kami akan melihat kemungkinannya dengan tetap menjaga stabilitas, khususnya stabilitas nilai tukar rupiah dan bagaimana lebih efektifnya mendorong pemulihan ekonomi," kata Perry.
Dalam kebijakan pelonggaran likuiditas (quantitive easing/QE), Bank Indonesia telah menggelontorkan uang senilai Rp740,7 triliun atau setara 4,8% dari produk domestik bruto (PDB). Angka itu berasal QE yang dilakukan bank sentral di 2020 sebesar Rp726,6 triliun atau 4,71% dari PDB dan Rp14,16 triliun hingga 4 Februari di 2021.
"Ini salah satu yang terbesar di antara emerging market. Ini terlihat dalam likuiditas perbankan. Alat likuid terhadap dana pihak ketiga (DPK) 31,67%, suku bunga rendah sekitar 3,04%," jelas Perry.
BI akan terus menguatkan koordinasi dan sinergi kebijakan bersama pemerintah selaku otoritas fiskal. Berdasarkan kesepakatan dengan pemerintah mengenai pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana, BI telah mengeluarkan uang senilai Rp75,9 triliun di 2020.
Kesepakatan itu akan berlanjut hingga 31 Desember 2021 dan tercatat per 4 Februari, BI telah membeli SBN di pasar perdana senilai Rp35,7 triliun. "Ini koordinasi kebijakan fiskal dan moneter yang erat, tidak hanya kebijakannya, tapi juga bersama-sama untuk bisa mempercepat stimulus fiskal untuk mendorong demand sektor riil dan pembiayaannya BI ikut berpartisipasi," pungkas Perry. (OL-14)
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 30 Juni 2025, dibuka melemah sebesar 2 poin atau 0,01% menjadi Rp16.197 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.195 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 26 Juni 2025, dibuka menguat sebesar 10 poin atau 0,06% menjadi Rp16.290 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.300 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 25 Juni 2025, menguat sebesar 98 poin atau 0,60% menjadi Rp16.256 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.354 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 24 Juni 2025, menguat sebesar 111 poin atau 0,67% menjadi Rp16.381 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.492 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 23 Juni 2025, dibuka melemah sebesar 58 poin atau 0,35% menjadi Rp16.455 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.397 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibula melemah sebesar 39 poin atau 0,24% menjadi Rp16.352 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.313 per dolar AS.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved