Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Digitalisasi UMKM Terus Dipacu

Ihfa Firdausya
11/1/2021 04:55
Digitalisasi UMKM Terus Dipacu
DIGITALISASI UMKM DI KOTA KEDIRI: Warga membuka platform MallUMKM melalui telepon genggam( ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/pras.)

PEMERINTAH terus melakukan digitalisasi pada koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada tahun ini meski sudah berhasil mencapai target pelaku UMKM yang terhubung ke ekosistem digital di tahun lalu. Pasalnya, digitalisasi kini sudah menjadi bagian penting dari program transformasi koperasi dan UMKM.

"Ini pun diperlukan guna merespons pola konsumsi masyarakat yang sudah berubah akibat pandemi covid-19," terang Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Hukum, Pengawasan Koperasi, dan Pembiayaan Agus Santoso ketika memaparkan Outlook 2021 Adaptasi dan Transformasi Koperasi dan UMKM di Jakarta, pekan lalu.

Ia menyampaikan saat ini sekitar 16% atau 10,25 juta pelaku UMKM sudah terhubung pada ekosistem digital. Pencapaian itu melebihi target 10 juta UMKM pada akhir 2020 yang terhubung melalui ekosistem digital.

"Kemenkop dan UKM akan terus memberikan dukungan perluasan akses pasar dan efisiensi proses bisnis karena koperasi dan UMKM Indonesia harus mampu menangkap peluang digital tersebut," kata Agus.

Menurutnya, program digitalisasi koperasi dan UMKM perlu dilakukan tak hanya lewat peningkatan kapasitas sumber daya manusia, tapi juga lewat perbaikan proses bisnis, perluasan akses pasar, serta penciptaan local heroes/prime movers.

Ia melanjutkan sejak 2020 salah satu Badan Layanan Umum (BLU) Kemenkop dan UKM, yakni Lembaga Layanan Pemasaran (LLP-KUKM) bertransformasi untuk meningkatkan layanan pendampingan, pelatihan, pameran, kurasi produk, bahkan trading house untuk pasar domestik dan pasar ekspor.

Transformasi LLP-KUMKM itu dilakukan untuk membantu koperasi dan UMKM dalam menangkap beberapa peluang pasar yang terbuka, antara lain mulai 2021 40% anggaran pengadaan barang dan jasa kementerian/lembaga, BUMN, serta BUMD diarahkan bagi produk UMKM dan merespons perubahan perilaku konsumen yang beralih dari pasar konvensional ke pasar digital.

 

Startup koperasi

Secara terpisah, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM Victoria Simanungkalit mengatakan digitalisasi sebagai salah satu cara untuk memulihkan sektor UMKM yang terdampak pandemi covid-19.

"Kami berharap, bukan hanya pemerintah yang memperbaiki database, kolaborasi, serta membuka akses bagi UMKM melalui berbagai kebijakan, tapi juga UMKM harus konsolidasi, digitalisasi, kreatif, dan inovatif berbasis R&D (research and development)," kata Victoria.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Ekonomi Kerakyatan M Riza Damanik juga menyebutkan pertumbuhan startup koperasi jadi salah satu indikator strategis untuk mewujudkan koperasi modern.

Apalagi, Indonesia berada di posisi ke-4 negara dengan jumlah startup terbanyak. "Itu menjadi modal besar untuk mewujudkan startup berbasis inovasi dan teknologi. Disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja juga akan membuka peluang percepatan digitalisasi koperasi," kata dia. (S-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya