Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Perajin Tahu Minta Kementan Sediakan Kedelai Lokal

M Iqbal Al Machmudi
07/1/2021 15:20
Perajin Tahu Minta Kementan Sediakan Kedelai Lokal
Pekerja mengangkat tahu dari tungku panci besar setelah dilakukan proses pewarnaan di salah satu tempat produksi tahu(MI/Depi Gunawan)

PERAJIN tahu di komplek KOPTI Jakarta Barat meminta Kementerian Pertanian (Kementan) menyediakan kedelai lokal untuk diolah menjadi tahu.

Perajin Tahu Abu Azis, 25, mengatakan kedelai lokal jauh lebih baik daripada impor. Kualitas bisa dirasakan karena kedelai lokal membuat tahu terasa lebih gurih.

"Kedelai impor itu lebih sering untuk memproduksi tempe. Kalau untuk tahu itu kurang, kalau untuk tahu kedelai lokal lebih bagus rasanya lebih gurih," kata Abu Azis di Pasar KOPTI, Jakarta Barat, Kamis (7/1).

Saat ini dirinya masih menggunakan kedelai impor dari Amerika Serikat, sementara untuk suplai kedelai lokal belum ada. Dirinya berharap Kementan terus mendorong produksi kedelai lokal agar bisa memenuhi permintaan pasar.

"Nanti yang menyediakan dari Kementerian Pertanian. Dari pembibitannya hingga pengembangannya dari Kementan," ucapnya.

Baca juga: Mentan Siapkan 3 Strategi untuk Stabilkan Harga Kedelai

Abu Azis mengungkapkan perbandingan harga yang jauh dari kedelai lokal dengan impor membuat para penjual kedelai lebih melirik impor. Perbandingan harga sendiri bisa 2 kali lipat. Saat ini kedelai lokal Rp16 ribu per kg dan kedelai impor Rp9.300 per kg.

"Perbedaannya jauh banget sama kuantitas juga kita sudah mencarinya. Kita mendukung program pemerintah memakai produk lokal Indonesia, dan lebih ke rasa," ungkapnya.

Dengan memakai kedelai lokal, pengrajin tahu tidak takut untuk kehilangan konsumen. Karena konsumen sudah bisa memilih kualitas dan rasa tahu yang dijual.

"Kalau bicara peminat kita butuh rasa, rasanya enak dia mau. Jadi lebih banyak peminat kedelai lokal," jelasnya.

Mayoritas perajin tahu di Komplek KOPTI Jakarta Barat masih mengandalkan kedelai impor. Harga jual tahu lokal dan impor juga memiliki perbedaan. Misalnya harga tahu dari kedelai impor seharga Rp600 per piece, untuk tahu dari kedelai lokal dijual Rp900 per piece.

"Kita mengikuti harga kedelai saja, kalau misal dia lagi naik, harga tahu juga naik. Kalau harga tempe tidak bisa dinaikkan, cuma memperkecil ukurannya saja, menyesuaikan," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya