Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Proses Bongkar Muat Petikemas Harus Dipercepat

M. Iqbal Al Machmudi
02/1/2021 10:25
Proses Bongkar Muat Petikemas Harus Dipercepat
Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/12/2020).(ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

KEMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) melakukan langkah strategis untuk mempercepat proses bongkar muat petikemas sebagai dampak dari pandemi covid.

"Pertama, kami akan mengawasi percepatan proses bongkar muat sehingga petikemas dapat segera didistribusikan dan kapal bisa berlayar kembali," kata Dirjen Perhubungan Laut, R Agus Purnomo melalui keterangannya, Sabtu (2/1).

Kedua, Kementerian Perhubungan juga akan mempercepat petikemas segera keluar dari pelabuhan sehingga kontainer segera dapat kembali ke depo dengan cepat. Agar langkah tersebut lebih efektif, Kementerian Perhubungan berharap kementerian dan lembaga negara terkait, melakukan percepatan yang sama.

"Kami imbau kementerian terkait bisa mendukung upaya yang dilakukan Kementerian Perhubungan, yaitu mempercepat proses pengeluaran long stay container di pelabuhan," jelasnya.

Adapun operator pelayaran jalur utama (main line operator-MLO) diharapkan, tetap dapat memberi ruang muat dari Indonesia, untuk tujuan ekspor. MLO diharapkan dapat menyediakan petikemas 40 High Cube.

"Berikutnya kami minta perusahaan pelayaran dalam negeri, khususnya yang tergabung dalam INSA, mengambil peluang utk memanfaatkan ruang muat pelayaran luar negeri yang berkurang. Kami juga menghimbau perusahaan eksportir melakukan subtitusi dengan memakai peti kemas 20 feet," jelasnya.

Diketahui, pandemi ini membawa dampak pada kinerja seluruh sektor perekonomian, tidak terkecuali industri pelayaran. Biaya pengangkutan (freight) petikemas, atau biaya kargo, secara global telah naik tajam.

Kenaikan biaya tersebut berpengaruh pada upaya perbaikan kinerja industri pelayaran dan perekonomian nasional.

"Dampaknya, hampir di semua negara harga sea freight dgn kontainer naik signifikan, waktu pelayaran lebih lama, terjadi penumpukan kontainer di pelabuhan, dan bongkar muat di pelabuhan pun lebih lama," ungkapnya.

Sebagai informasi, sejumlah negara telah menjalankan kebijakan penutupan (lockdown) lantaran pandemi, sejak awal tahun ini.

baca juga: Video Pendek Bantu Perkuat Bisnis di Era Digital

Hal ini mengakibatkan terjadinya pembatasan pergerakan orang, barang, hingga pergerakan kapal. Tak sedikit perusahaan pelayaran yang mengurangi kegiatan kapalnya, untuk menekan biaya operasional dan menstabilkan ongkos pengangkutan. Industri pelayaran global mulai menggeliat mulai Juli lalu, ketika China mulai menaikkan frekuensi ekspor. Hanya saja, aktivitas di China ini tak serta-merta memulihkan industri pelayaran global.

Pasalnya, pengiriman kontainer masih terbatas lantaran sejumlah negara masih menjalankan kebijakan penutupan (lockdown). Sumber daya manusia untuk menjalankan aktivitas bongkar muat pun masih terbatas, sehingga keterlambatan dalam pengiriman dan pengumpulan kontainer pun terjadi. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya