Budi Gunadi Bisikan ke Jokowi Soal Kesehatan Harus Dibereskan

Insi Nantika Jelita
22/12/2020 14:44
Budi Gunadi Bisikan ke Jokowi Soal Kesehatan Harus Dibereskan
Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin(MI/Ramdani)

WAKIL Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa masalah kesehatan harus segera dibereskan. Menurutnya, apabila masalah tersebut tidak dapat ditangani dengan baik akan mengganggu sektor lain.

“Saya menyampaikan ke Bapak Presiden, saya sebagai orang ekonomi tugasnya hanya di belakang. Selama masalah kesehatannya belum selesai ya kita mengganjal,” ungkap Budi dalam acara Musrenbang Perubahan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022 secara virtual, Selasa (22/12).

Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu menegaskan isu kesehatan khususnya dalam penanganan covid-19 harus diutamakan. Hal itu dapat memulihkan perekonomian nasional yang terpuruk akibat pandemi.

“Jadi isu kesehatan harus di depan. Selama rasa takut itu masih ada di seluruh pihak, tidak mungkin ekonomi itu bisa pulih kembali. Harusnya di depan policy response dari sisi kesehatan," jelas Budi.

Baca juga: Cegah Covid Tim Kesehatan Bersiaga di Pintu Perbatasan Sumsel

Nama Budi saat ini santer diperbincangkan perihal perombakan kabinet atau reshuffle kabinet Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Budi dikabarkan menggantikan posisi Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Jokowi diperkirakan bakal mengganti enam anggota kabinetnya dalam waktu dekat. Selain mengisi kekosongan dua posisi menteri akibat terjerat kasus korupsi, pergantian ini terkait kinerja pembantunya yang dinilai tidak optimal.

“Presiden sudah membahas rencana pergantian itu dengan Wakil Presiden,” kata sumber Media Indonesia di lingkungan istana, Senin (21/12)

Sumber ini menyebutkan, selain Menteri Kelautan dan Perikanan serta Menteri Sosial yang sebelumnya dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jokowi kemungkinan besar bakal mengganti Menteri Kesehatan yang dinilai tidak optimal dalam menangani pandemi.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya