Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
TREN pemulihan mulai tampak jelas terihat di sektor perumahan atau properti.
Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) menunjukkan secara kuartalan RIPMI-H pada kuartal ketiga 2020 mengalami peningkatan sebesar 0,53% (quarter-on-quarter).
Kenaikan secara kuartalan ini menjadi sinyal positif bahwa pasar properti nasional mulai kembali ke jalur yang benar. Meskipun secara tahunan indeks harga mengalami penurunan di kuartal ketiga 2020. Berada pada angka 111,2 RIPMI-H turun sebesar 0,6% secara tahunan (year-on-year). Penurunan indeks harga tahunan ini adalah yang pertama terjadi dalam lima tahun terakhir.
Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan sinyal positif di penghujung tahun juga terlihat pada Rumah.com Indonesia Property Market Index untuk indeks suplai (RIPMI-S).
Indeks suplai secara tahunan pada kuartal ketiga 2020 berada pada angka 144,7 atau naik sebesar 24,9% (year-on-year), ini sekaligus menjadi indeks tertinggi dalam lima tahun terakhir. Kecemasan sempat muncul ketika indeks suplai ini mengalami penurunan sebesar 7% pada kuartal pertama 2020, atau awal masa pandemi.
Rumah.com Indonesia Property Market Index menunjukkan indeks properti nasional sepanjang 2020 bergerak secara fluktuatif.
Indikasi dampak pandemi terhadap pasar properti nasional mulai terlihat dari turunnya indeks suplai properti pada kuartal pertama 2020. Dimana secara tahunan, indeks suplai properti biasanya justru mengalami kenaikan pada kuartal pertama setiap tahunnya dibandingkan kuartal keempat tahun sebelumnya. RIPMI-H pada kuartal ini naik tipis sebesar 0,3%. Sementara itu, RIPMI-S turun cukup besar, yakni sebesar 5,4%. Penurunan indeks suplai ini diakibatkan oleh langkah pengembang yang menahan peluncuran properti baru.
Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai bulan April 2020 dimana Pemerintah membatasi hampir seluruh kegiatan usaha dan perkantoran menjadi pukulan telak bagi ekonomi nasional secara umum termasuk industri properti.
RIPMI-H kuartal kedua ini turun 1,7% dari kuartal sebelumnya atau berada pada angka 110,6. Memasuki akhir kuartal kedua 2020, pengembang dan penyedia suplai properti lebih optimistis dengan akan datangnya situasi kenormalan baru dengan mulai meluncurkan suplai-suplai baru. Ini terlihat dari kenaikan indeks suplai properti menurut RIPMI-S pada kuartal kedua 2020 yang naik sebesar 20,8% dibandingkan kuartal sebelumnya atau berada pada angka 131,6.
Kenaikan indeks harga properti secara kuartalan di kuartal ketiga tahun ini menunjukan tanda-tanda pemulihan industri properti nasional.
RIPMI-H pada kuartal ketiga 2020 naik 0,5% dibanding kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter) atau berada pada angka 111,2. Sedangkan RIPMI-S pada kuartal ketiga 2020 menunjukkan tren positif berdasarkan peningkatan yang terjadi dalam dua kuartal terakhir. Indeks suplai berada pada angka 144,7, naik sebesar 9,9% secara kuartalan dan 24,9% secara tahunan.
Marine menjelaskan fokus pemerintah untuk menjadikan infrastruktur sebagai ujung tombak perekonomian nasional masih akan terlihat di tahun 2021 dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 413,8 triliun.
Anggaran ini naik sebesar 47,2% dari anggaran tahun 2020 sebesar Rp 281,1 triliun, setelah mengalami penyesuaian terkait situasi pandemi. Besaran anggaran infrastruktur pada 2021 ini mencapai 24% dari total APBN 2021 dimana pembangunan infrastruktur ini ditujukan untuk pemulihan ekonomi, penyediaan layanan dasar, serta peningkatan konektivitas.
"Peningkatan konektivitas ini bisa berdampak langsung pada perkembangan properti pada daerah-daerah satelit. RIPMI-H menunjukkan kenaikan indeks harga properti pada area-area yang dilintasi oleh jalur tol," ujarnya.
Di Depok, misalnya. Saat indeks harga Depok kuartal ketiga 2020 secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 2,61% secara tahunan, kecamatan-kecamatan yang dilewati dekat dengan jalur tol baru justru mengalami kenaikan seperti Cimanggis (9%), Limo (4%) dan Cinere (3%). Sementara itu, kelurahan Cinangka di Kecamatan Sawangan, Depok, mengalami kenaikan hingga 35%. Sejumlah kecamatan di Tangerang Selatan yang berada di sekitar tol Cinere-Serpong juga mengalami kenaikan seperti Pondok Cabe (6%), Serpong (12%), dan Pamulang (19%).
Sementara itu, pembangunan sarana transportasi massal seperti Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) terus berjalan. Tersedianya sarana MRT, LRT, dan juga jalur komuter (KRL commuterline) menjadi daya tarik bagi konsumen properti di Jabodetabek. Seperti langkah perusahaan BUMN Adhi Commuter yang membangun 10 apartemen dengan bendera LRT City di sepanjang jalur LRT di Jabodetabek seiring pembangunan LRT yang masih berjalan. Sebelumnya pengembang BUMN Perumnas bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) lebih dulu mengembangkan 3 hunian berkonsep TOD di jalur KRL.
“Langkah pemerintah yang terus menitikberatkan pembangunan infrastruktur konektivitas membuat konsumen semakin yakin bahwa properti-properti di sekitar transportasi umum ini memiliki prospek yang bagus di kemudian hari,” ujarnya.
Sementara itu di sisi moneter, Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi 3,75% pada 19 November 2020. Keputusan ini sebagai langkah lanjutan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
“Penurunan BI7DRR selalu menjadi indikasi terhadap tingkat inflasi dan stabilitas eksternal. Dengan demikian, jika suku bunga BI7DRR ini tetap terjaga, atau bahkan kembali turun di Desember nanti, kita bisa mengharapkan situasi ekonomi yang lebih stabil pula di 2021,” tandasnya.
Marine juga berharap agar laju penurunan suku bunga BI7DRR ini diikuti pula oleh suku bunga KPR. Berdasarkan data hingga Agustus 2020, rata-rata suku bunga KPR dan KPA sejak Januari 2019 adalah 8,75% sementara rata-rata suku bunga BI7DRR berada di angka 5,15%. Adapun pergerakan suku bunga KPR dan KPA juga belum sedinamis BI7DRR. Saat suku bunga BI7DRR sudah mengalami penurunan sebesar 25% pada September 2020 dibandingkan awal tahun 2020, suku bunga KPR dan KPA hanya turun sekitar 5,3% pada periode yang sama.
“Berdasarkan data Rumah.com Consumer Sentiment Survey 2020, sebanyak 73% responden menyebutkan suku bunga sebagai pertimbangan utama dalam membeli properti. Suku bunga KPR yang lebih rendah akan membuat konsumen lebih percaya diri mengambil keputusan membeli properti,” jelasnya.(RO/E-1)
Dapatkan rumah impian, test drive BYD, lelang emas, dan promo menarik di BRI Consumer Expo 2025 di Citra City Sentul!
Mempersiapkan akad kredit rumah atau KPR (Kredit Pemilikan Rumah) adalah langkah penting dalam proses pembelian rumah.
Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) non-subsidi oleh BTN mencapai Rp106,8 triliun, meningkat 8,1% dibandingkan periode yang sama tahun
CitraGarden City menghadirkan inovasi hunian dengan meresmikan Show Unit Cluster Malta, rumah 3 lantai terbaru yang mengusung arsitektur bergaya Mediterania modern.
Dengan desain ruang yang diperbarui, program-program baru yang lebih bermakna, dan visi yang diperjelas, Onyx Park menghadirkan pendekatan yang berbeda dari konsep resor pada umumnya.
Para pengembang menemukan bahwa konsumen properti dari mancanegara tertarik pada estetika desain sama yang berakar pada minimalisme khas Skandinavia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved