Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Penanganan Pandemi & Pemulihan Ekonomi Mulai Menunjukkan Hasil

Fetry Wuryasti
03/12/2020 14:00
Penanganan Pandemi & Pemulihan Ekonomi Mulai Menunjukkan Hasil
PAMERAN UMKM PERNAK PERNIK UNIK: Perajin menata produk kerajinan daur ulang kertas pada pameran Pernak Pernik Unik di Mall Kota Kasablanka.(ANTARA/Puspa Perwitasari)

PRESIDEN Joko Widodo mengatakan penanggulangan pandemi virus covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan secara berbearengan mulai menampakan hasil.

Karena itu, pemerintah berupaya keras menjaga keseimbangan antara rem dan gas, menghambat penyebaran covid-19, membantu mereka yang sakit agar segera sembuh, membantu masyarakat agar tetap produktif dan bertahan di tengah krisis.

"Kerja keras tersebut mulai menampakkan hasil. Sinyal positif sudah kita lihat. Laporan yang saya terima per hari ini, kasus aktif covid-19 di Indonesia lebih rendah dari rata-rata dunia," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya di Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, secara virtual, Kamis (3/12).

Dia jelaskan lebih lanjut, Indonesia memiliki kasus aktif covid-19 sebesar 12,72%, sedangkan kasus aktif rata-rata dunia sebesar 28,04%. Kemudian tingkat kesembuhan dari covid-19 di Indonesia juga semakin membaik, mencapai 24,02%.

Sinyal positif perekonomian juga semakin menampakan hasil. Pada triwulan II 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi atau minus 5,32%. Namun pada triwulan III 2020, kontraksi pertumbuhan ekonomi tercatat minus 3,49%.

"Artinya telah melewati titik terendahnya. Kini titik balik menuju membaik, tren positif membaik dan dengan momentum ini, saya yakin kita akan bergerak lagi ke arah positif pada triwulan IV dan seterusnya," kata Jokowi.

Sejalan dengan perkembangan ekonomi, industri pengolahan yang merupakan kontributor terbesar PDB menunjukkan perbaikan di bulan Oktober 2020. Perbaikan didukung oleh peningkatan impor bahan baku dan barang modal neraca perdagangan yang mengalami surplus US$8 miliar di triwulan III 2020. Hal itu turut mendukung ketahanan sektor eksternal.

Dari sisi pasar modal dan keuangan, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah menunjukkan peningkatan, hingga mencapai level IHSG di 5.522 dan kurs rupiah 14.050 per dolar AS pada 17 November 2020.

Perbaikan kinerja IHSG terdorong oleh peningkatan indeks saham sektoral, yaitu sektor industri dasar yang mengalami pemulihan indeks saham terbesar sejak penurunan tajam di 24 Maret 2020 lalu.

"Momentum pertumbuhan yang positif ini harus kita jaga terus. Namun kita juga harus tetap hati-hati dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Agar jangan sampai terjadi gelombang ke 2 yang akan sangat merugikan upaya dan pengorbanan yang telah kita lakukan. Kita harus fokus bergerak ke depan dan fokus ke upaya-upaya untuk keluar dari pandemi, mempersiapkan vaksin dan program vaksinsai dengan cermat agar bisa segera pulih dari pandemi," kata Jokowi.

Gerak cepat harus dilakukan karena masih banyak pekerjaan rumah yang belum diselesaikan antara lain besarnya jumlah pengangguran akibat PHK di masa pandemi, besarnya angkatan kerja yang memerlukan lapangan pekerjaan.

Oleh karena itu pemerintah berketetapan melakukan reformasi struktural, membenahi regulasi yang kompleks dan birokrasi yang rumit.

"Kita semua tahu posisi no 1 di global complexity index yang paling rumit di dunia, dan itu harus kita akhiri," kata Jokowi.

Presiden berharap Bank Indonesia mengambil bagian yang lebih signfiikan dalam reformasi fundamental yang sedang digulirkan, berkontribusi lebih besar untuk menggerakan sektor riil, mendorong penciptaan lapangan kerja baru, dan membantu para pelaku usaha utamananya UMKM agar bisa kembali produktif.

"Dalam situasi krisis seperti ini, kita harus mampu bergerak cepat dan tepat, membuang jauh ego ssektoral, ego sentrisme lembaga, dan jangan membangun tembok tinggi, berlindung di balik otoritas masing-masing. Kita harus berbagi beban dan tanggung jawab untuk urusan bangsa dan negara. Agar negara kita mampu bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi baru di tingkat regional dan global," kata Jokowi. (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya